
Horor! Ukraina Disebut Konsumsi Daging Warga Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina dilaporkan telah melakukan praktik kanibalisme terhadap warga Rusia. Hal ini diungkap oleh seorang panelis di salah satu siaran televisi Rusia, Andrei Klinstevich.
Dalam sebuah tayangan, Klinstevich mengatakan praktik ini dilakukan semata-mata untuk melepaskan status Ukraina dari bangsa Slavia. Menurutnya, kasus ini telah ditemukan dan tercatat.
"Beberapa anak muda, katakanlah, terbius oleh propaganda yang telah ada sejak lama," katanya dikutip Newsweek, Sabtu (10/12/2022).
"Kami tahu bahwa propaganda itu hanya misantropis dan hampir terkait dengan kanibalisme, lagi-lagi kasus ini telah tercatat di depan. Mereka melakukan ini dalam semacam identitas. Mencoba memisahkan diri dari orang Slavia dan kerabat mereka dan mengatakan bahwa 'kami sama sekali berbeda.'"
Klinstevich, yang juga kepala Pusat Studi Konflik Militer dan Politik, mengatakan bahwa kebanyakan dari warga Ukraina yang berperang melawan Rusia adalah pihak yang tersandera. Menurutnya, mereka sengaja dipaksa berperang di garis depan.
"Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tahu bahwa jika mereka kembali, mereka akan ditembak. Mereka seperti sandera seperti kebanyakan orang di Ukraina," paparnya.
Isu kanibalisme sendiri sebenarnya juga telah diangkat di televisi pemerintah Belarus. Di mana negara yang dipimpin Alexander Lukashenko itu merupakan sekutu dekat Kremlin.
Pembawa acara pro-pemerintah Yevgeny Pustovoy mengatakan dalam siaran bahwa "orang Ukraina sekarang benar-benar memakan orang Rusia". Ia merujuk pada "hidangan yang sangat mirip dengan tubuh manusia dengan nama yang seram".
Sejauh ini, Rusia sendiri masih terus melancarkan serangan ke Ukraina. Sejak pertama kali menyerbu pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk membebaskan warga etnis Rusia di wilayah Donbass yang dipersekusi kelompok nasionalis yang digambarkan seperti Nazi.
Moskow menuding bahwa kelompok ini berkembang setelah menggulingkan presiden pro-Rusia, Viktor Fedorovych Yanukovych, dalam Revolusi Maidan 2014 lalu. Ukraina sendiri belum mengomentari hal ini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan