Konsumsi BBM Pertalite 'Kesurupan', Tertinggi Dalam 5 Tahun

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 09/12/2022 09:45 WIB
Foto: Warga antre mengisi Bahan Bakar Minya (BBM) jenis Pertalite di SPBU Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite sampai 30 November 2022 ini sudah mencapai 26,90 juta Kilo Liter (KL).

Jika dilihat dari konsumsi BBM Pertalite selama lima tahun belakangan, sebelum tutup tahun ini, konsumsi BBM Pertalite masih jadi yang paling terbesar.

Dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDM) konsumsi BBM Pertalite tahun 2017 mencapai 14,5 juta KL. Naik pada tahun 2018 mencapai 17,7 juta KL, tahun 2019 mencapai 19,4 juta KL dan tahun 2020 mencapai 18,1 juta KL hingga tahun 2021 yang mencapai 23 juta KL.


Pada tahun ini, sejatinya pemerintah memasang target kuota BBM Pertalite mencapai 23,05 juta KL. Dirasa tak cukup, pada bulan Oktober pemerintah menaikkan kuota BBM Pertalite menjadi 29,91 juta KL.

Angka penyaluran BBM pada November yang mencapai 26,90 juta KL tersebut setidaknya telah tembus 89,94% dari kuota yang sudah ditambahkan tahun ini menjadi sebesar 29,91 juta kl

Adapun berdasarkan paparan BPH Migas hingga Desember 2022, kuota yang tersisa diprediksi sebesar 29.40 juta kl atau 98,29%. Dengan begitu sisa kuota hingga akhir tahun diprediksi sebesar 0,51 juta kl.

"Pertalite telah tersalurkan 26,90 juta KL atau 89,94% dari kuota prognosa sampai dengan Desember 29,40 juta KL atau 98,29% dan sisa kuota 0,51 juta KL," kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (8/12/2022).

Sementara itu, untuk Solar subsidi hingga 30 November 2022 tercatat sudah terserap 16,02 juta kilo liter dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 17,83 juta kl. Dengan demikian, maka sisa kuota Solar subsidi hingga Desember tahun ini diprediksi tinggal 0,32 juta kl.

Berikutnya untuk minyak tanah telah tersalurkan 0,443 juta KL atau 91,36% dari kuota dengan prognosa sampai dengan Desember 0,484 juta KL atas sebesar 99,84 juta KL sisa kuota 0 KL.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan