Masyarakat RI Haus BBM Pertalite, Konsumsinya Gila-gilaan!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
08 December 2022 17:15
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan pengisian BBM di SPBU Pertamina di Kawasan Ciputat , Tangeran Selatan, Senin (17/10/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah warga mengantre untuk melakukan pengisian BBM di SPBU Pertamina di Kawasan Ciputat , Tangeran Selatan, Senin (17/10/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia terbukti kecanduan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni RON 90 atau Pertalite. Terbukti, sampai pada 30 November 2022 ini konsumsi BBM Pertalite ini sudah menembus 26,90 juta kilo liter.

Jika dilihat dari konsumsi BBM Pertalite selama lima tahun belakangan, sebelum tutup tahun ini, konsumsi BBM Pertalite masih jadi yang paling terbesar.

Dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDM) konsumsi BBM Pertalite tahun 2017 mencapai 14,5 juta KL. Naik pada tahun 2018 mencapai 17,7 juta KL, tahun 2019 mencapai 19,4 juta KL dan tahun 2020 mencapai 18,1 juta KL hingga tahun 2021 yang mencapai 23 juta KL.

Pada tahun ini, sejatinya pemerintah memasang target kuota BBM Pertalite mencapai 23,05 juta KL. Dirasa tak cukup, pada bulan Oktober pemerintah menaikkan kuota BBM Pertalite menjadi 29,91 juta KL.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat, penyaluran BBM Pertalite sampai 30 November 2022 sudah mencapai 26,90 juta KL

Angka penyaluran BBM tersebut setidaknya telah tembus 89,94% dari kuota yang sudah ditambahkan tahun ini menjadi sebesar 29,91 juta kl

Adapun berdasarkan paparan BPH Migas hingga Desember 2022, kuota yang tersisa diprediksi sebesar 29.40 juta kl atau 98,29%. Dengan begitu sisa kuota hingga akhir tahun diprediksi sebesar 0,51 juta kl.

"Pertalite telah tersalurkan 26,90 juta KL atau 89,94% dari kuota prognosa sampai dengan Desember 29,40 juta KL atau 98,29% dan sisa kuota 0,51 juta KL," kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (8/12/2022).

Sementara itu, untuk Solar subsidi hingga 30 November 2022 tercatat sudah terserap 16,02 juta kilo liter dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 17,83 juta kl. Dengan demikian, maka sisa kuota Solar subsidi hingga Desember tahun ini diprediksi tinggal 0,32 juta kl.

Berikutnya untuk minyak tanah telah tersalurkan 0,443 juta KL atau 91,36% dari kuota dengan prognosa sampai dengan Desember 0,484 juta KL atas sebesar 99,84 juta KL sisa kuota 0 KL.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap Beli BBM Pertalite Bakal Dibatasi, Ini Kriteria yang Berhak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular