
Kabar Baru Ekonomi RI dari Kantor Sri Mulyani, Berani Baca?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 akan berada di bawah 5% (year on year/yoy).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu saat ditemui di Gedung DPR kemarin, Kamis (9/12/022).
"Kita lagi estimasi (pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2022), tapi kurang lebih sekitar 5% atau sedikit di bawah 5%," ujarnya.
Febrio menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal IV-2022 memiliki based effect dibandingkan pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 5,02% (yoy).
Sementara ekonomi di kuartal IV-2022 ini, pemerintah sudah mulai melihat ada dampak dari perlambatan ekonomi global.
"Ini yang harus kita antisipasi dan lakukan langkah-langkah supaya kita bisa meminimalisir dampaknya bagi ekonomi kita," kata Febrio lagi.
Meskipun ada perhelatan KTT G20 di Bali pada 15-17 November silam, dampak terhadap perekonomian nasional, kata Febrio tak signifikan mengerek ekonomi kuartal IV-2022 di tanah air.
Perhelatan KTT G20, lebih besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Bali dan Nusa Dua. Serta perjanjian investasi dari banyak negara.
"Dampak G20 terutama adalah memobilisasi dari modal, dari bisnis yang berhasil kita lakukan itu banyak sekali," ujarnya.
Kendati demikian, secara keseluruhan tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan mencatatkan pertumbuhan sesuai yang ditargetkan di dalam APBN 2022, yakni 5,2%.
"Secara keseluruhan untuk 2022 ini, kita masih bisa 5,2% atau lebih tinggi lagi sedikit. Untuk ekonomi 2022 memang cukup solid," kata Febrio lagi.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI di 2022 Tumbuh 5,3%