China, Raksasa Dunia Dengan UMP Lebih Kecil dari Jakarta!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 December 2022 08:05
A woman holds up a Chinese flag near a board displaying China's astronauts at the Jiuquan Satellite Launch Center in Jiuquan in northwestern China, Thursday, June 17, 2021. China has launched the first three-man crew to its new space station in its ambitious programs first crewed mission in five years. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki tahun 2000, China menjadi kekuatan ekonomi baru. Pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) China terus melejit, Italia menjadi yang pertama salip, kemudian Prancis di 2005, Inggris dan Jerman juga dilibas.

Pada 2010, China menyalip Jepang dan menjadi negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia, di bawah Amerika Serikat (AS) dan bertahan hingga saat ini.

Nilai PDB China pada 2021 tercatat sebesar US$ 17,73 triliun, sementara Amerika Serikat Sekitar US$ 23 triliun.

Jepang dan Jerman masih di bawah US$ 5 triliun, Inggris sekitar US$ 3,2 triliun.

Dibandingkan dengan Indonesia yang sebesar US$ 1,1 triliun, PDB China tentunya sangat jauh. Namun yang menarik, upah mininum di China masih lebih rendah ketimbang DKI Jakarta. Meski secara nasional China masih lebih tinggi.

Melansir data Country Economy, upah minimum di China tahun ini sebesar US$ 268,9 per bulan atau sekitar Rp 4.485.681 (kurs Rp 15.635/US$). Sementara upah minimum provinsi (UMP) tahun ini sebesar Rp 4.573.845 per bulan.

Secara nasional, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata upah buruh pada Agustus 2022 sebesar Rp 3,07 juta per bulan

Upah minimum yang rendah menjadi kunci utama meroketnya ekonomi China hingga menjadi yang terbesar kedua di dunia. Banyak perusahaan internasional memindahkan produksinya ke China, investasi pun mengalir deras. 

Hal yang sama akan terjadi di India yang digadang-gadang bakal menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, melewati Jepang.

Nilai PDB India pada 2021 sebesar US$ 3,2 triliun, berada di urutan ke-enam di dunia.

Proyeksi India akan menjadi raksasa ekonomi dunia diungkapkan oleh S&P Global dan Morgan Stanley, di mana S&P mengacu pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang akan mencapai rata-rata 6,3% hingga 2030. Adapun Morgan Stanley memperkirakan PDB India kemungkinan meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 2031.

"India memiliki kondisi untuk ledakan ekonomi yang didorong oleh offshoring, investasi di bidang manufaktur, transisi energi, dan infrastruktur digital negara yang maju," tulis analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Ridham Desai dan Girish Acchipalia dalam laporan tersebut, dikutip CNBC International, Kamis (1/12/2022).

"Penggerak ini akan menjadikan ekonomi dan pasar saham [India] terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini."

Upah minimum di India juga sangat rendah. Berdasarkan data Country Economy rata-rata upah minimum di India tahun ini sebesar US$ 62,6 per bulan atau Rp 977.499 (kurs Rp 15.615/US$). Artinya, UMP di India kurang dari Rp 1 juta per bulan.

Dari 101 negara yang berada dalam daftar Country Economy, India berada di urutan ke 95, sementara Indonesia berada di urutan ke 86.

Swiss menjadi negara dengan upah minimum nasional terbesar, yakni US$ 4.215,6 per bulan disusul Islandia US$ 2.764 dan Luksemburg US$ 2478,3.

Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia memiliki upah minimum sebesar US$ 1.256,7 per bulan, di bawah Jepang US$ 1.468,7 per bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Mulai Bahas kenaikan UMP Tahun Depan, Naik Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular