UMP Cuma Rp 1 Juta, Negara Asia Ini Bakal Jadi Raksasa Dunia!

News - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 December 2022 08:10
Farmers shout slogans during a rally to protest soaring farm operating costs and plunging prices of their produce, in New Delhi, India, November 30, 2018. REUTERS/Adnan Abidi Foto: Para petani berbaris menuju gedung parlemen selama unjuk rasa untuk memprotes kenaikan biaya operasional pertanian dan anjloknya harga produk mereka, di New Delhi, India. REUTERS/Adnan Abidi

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS), China dan Jepang menjadi tiga raksasa ekonomi dunia di era milenium. Amerika Serikat memang tidak tergoyahkan dari posisi puncak, tetapi China baru menempati urutan kedua sejak tahun 2010 menyalip Jepang.

Kini posisi Jepang sebagai raksasa ekonomi terbesar ketiga di dunia juga terancam dikudeta oleh negara Asia lainnya, yakni India pada 2030 mendatang. Namun yang menarik, India akan menjadi raksasa ekonomi dunia dengan upah minimum (yang sering disebut UMP di Indonesia) yang sangat rendah, bahkan salah satu yang terendah di dunia.

Berdasarkan data Country Economy rata-rata upah minimum di India tahun ini sebesar US$ 62,6 per bulan atau Rp 977.499 (kurs Rp 15.615/US$). Artinya, UMP di India kurang dari Rp 1 juta per bulan, jauh di bawah Indonesia sebesar US$ 175 per bulan, berdasarkan data Country Economy.

Dari 101 negara yang berada dalam daftar Country Economy, India berada di urutan ke 95, sementara Indonesia berada di urutan ke 86.

Swiss menjadi negara dengan upah minimum nasional terbesar, yakni US$ 4.215,6 per bulan disusul Islandia US$ 2.764 dan Luksemburg US$ 2478,3.

Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia memiliki upah minimum sebesar US$ 1.256,7 per bulan, di bawah Jepang US$ 1.468,7 per bulan. Sementara upah minimum di China sebesar US$ 286,9 per bulan.

Adapun proyeksi India akan menjadi raksasa ekonomi dunia diungkapkan oleh S&P Global dan Morgan Stanley, di mana S&P mengacu pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang akan mencapai rata-rata 6,3% hingga 2030. Adapun Morgan Stanley memperkirakan PDB India kemungkinan meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 2031.

Dengan demikian, India akan melampaui negara-negara dengan ekonomi besar lainnya, seperti Jepang, Jerman, dan Inggris.

"India memiliki kondisi untuk ledakan ekonomi yang didorong oleh offshoring, investasi di bidang manufaktur, transisi energi, dan infrastruktur digital negara yang maju," tulis analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Ridham Desai dan Girish Acchipalia dalam laporan tersebut, dikutip CNBC International, Kamis (1/12/2022).

"Penggerak ini akan menjadikan ekonomi dan pasar saham [India] terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini."

India membukukan pertumbuhan PDB secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 6,3% pada kuartal III-2022, sedikit lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 6,2%. Sebelumnya, India mencatat pertumbuhan sebesar 13,5% yoy pada kuartal II-2022, didukung oleh permintaan domestik yang kuat di sektor jasa negara tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jepang & China Minggir, India 'Raja' Baru Asia


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading