Internasional

Geger Perusahaan Donald Trump Terbukti Lakukan Aksi Kriminal

luc, CNBC Indonesia
07 December 2022 17:00
Former U.S. President Donald Trump announces that he will once again run for U.S. president in the 2024 U.S. presidential election during an event at his Mar-a-Lago estate in Palm Beach, Florida, U.S. November 15, 2022. REUTERS/Jonathan Ernst
Foto: REUTERS/JONATHAN ERNST

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan real estat Donald Trump terbukti bersalah atas tuduhan melakukan skema kriminal selama 15 tahun untuk menipu otoritas pajak.

Hal tersebut menjadi pukulan terbaru bagi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut yang mencalonkan diri kembali sebagai Kepala Negara dalam pemilihan pada 2024 mendatang.

Trump Organization, yang mengoperasikan hotel, lapangan golf, dan real estat lainnya di seluruh dunia, menghadapi vonis denda yang jumlahnya akan ditentukan hakim pengadilan negara bagian New York di kemudian hari. Hakim menetapkan tanggal hukuman 13 Januari.

Adapun, perusahaan mengaku tidak bersalah, dan Trump sendiri tidak didakwa dalam kasus tersebut.

Meskipun denda tersebut diperkirakan sangat kecil bagi perusahaan sebesar Trump Organization, vonis juri dapat memperumit kemampuannya untuk melakukan bisnis dengan menakuti pemberi pinjaman dan mitra.

Seperti diberitakan Al Jazeera, dampak putusan tersebut berkaitan dengan urusan organisasi dengan bank dan perusahaan lain. Jenis penilaian ini akan berdampak negatif pada aktivitas organisasi itu.

Putusan itu juga akan berdampak sangat negatif pada Trump yang kerap terjerat skandal selepas hengkang dari Gedung Putih.

Kasus Trump Organization berpusat pada tuduhan bahwa perusahaan membayar pengeluaran pribadi seperti sewa gratis dan sewa mobil untuk para eksekutif, termasuk mantan kepala keuangan Allen Weisselberg, tanpa melaporkan pendapatan, dan membayar mereka bonus seolah-olah mereka adalah kontraktor independen.

"Berbagai manfaat dirancang untuk membuat eksekutif puncaknya senang dan setia," kata jaksa Joshua Steinglass kepada juri selama argumen penutupnya pada Jumat lalu.

Trump Organization secara terpisah menghadapi gugatan penipuan yang diajukan oleh Jaksa Agung negara bagian New York Letitia James.

Trump sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS atas penanganannya terhadap dokumen pemerintah yang sensitif setelah dia meninggalkan jabatannya pada Januari 2021.

Secara terpisah, panel kongres sedang menyelidiki upaya Trump untuk membatalkan pemilu 2020, di mana ia kalah dari calon Partai Demokrat saat itu, Joe Biden.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Rumah Donald Trump Digerebek FBI, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular