Dunia Gak Baik-baik Saja, Sri Mulyani Minta Jangan Terjebak

redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 06/12/2022 20:47 WIB
Foto: Sidang Kabinet Paripurna hari ini membahas Proyeksi Ekonomi 2023, Evaluasi Pandemi Covid-19 dan antisipasi krisis pangan dan energi dunia. (Instagram @smindrawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, APBN tahun 2023 dikerahkan untuk menopang daya tahan pangan dan energi nasional.

Hal itu diungkapkan dalam unggahan akun Instagram resminya, usai Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (6/12/2022).

"Hari ini membahas Proyeksi Ekonomi 2023, Evaluasi Pandemi Covid-19 dan antisipasi krisis pangan dan energi dunia," kata Sri Mulyani.


"Saya menyampaikan kondisi dan tantangan ekonomi global, kebijakan APBN 2023 sebagai pelindung rakyat dan perekonomian dari gejolak ekonomi dunia melalui fungsi shock absorber. Juga dukungan APBN untuk menjaga daya tahan pangan dan energi," tambahnya.

Karena itu, lanjut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan dan instruksi kepada seluruh anggota kabinet.

Foto: Sidang Kabinet Paripurna hari ini membahas Proyeksi Ekonomi 2023, Evaluasi Pandemi Covid-19 dan antisipasi krisis pangan dan energi dunia. (Instagram @smindrawati)
Sidang Kabinet Paripurna hari ini membahas Proyeksi Ekonomi 2023, Evaluasi Pandemi Covid-19 dan antisipasi krisis pangan dan energi dunia. (Instagram @smindrawati)

"Agar waspada dan hati-hati dengan situasi dunia yang tidak baik-baik saja. Harus antisipasi masalah pangan terutama beras, dan krisis energi dunia," katanya.

"Jajaran kabinet harus bekerja sama dan bekerja bersama secara teliti, sinergis dan tidak terjebak ego sektoral. Menjaga pemulihan ekonomi, dengan menjaga konsumsi, menggunakan APBN untuk menjaga daya beli rakyat, membeli produk dalam negeri dan belanja APBN yang produktif," tambah Sri Mulyani.

Dia menjabarkan, kunci pertumbuhan ekonomi adalah investasi untuk memperkuat ekosistem hilirisasi mineral dan ekspor produk hilirisasi. Yang akan memperkuat neraca pembayaran, pendapatan negara.

"Dan menciptakan kesempatan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Perizinan invetasi harus terus disederhanakan dan dikawal agar mudah dan cepat," pungkas Sri Mulyani.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 8 Jurus Sri Mulyani Tembuskan 8%!