Sri Mulyani Cs Kejar Utang Debitur, Setor Rp 4,11 M ke Negara

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) memberikan keringanan utang untuk debitur kecil hingga 80%, melalui mekanisme crash program. Nantinya, dari jumlah setor utang ke penyerah piutang, sebanyak 1% hingga 10% masuk ke kas negara.

DJKN mencatat, per 30 November 2022, sebanyak 2.109 berkas kasus piutang negara (BKPN) telah lunas dibayarkan dengan nilai outstanding piutang negara (nilai utang yang sebenarnya) senilai Rp 77,14 miliar.

Setelah dilakukan pemotongan, total utang yang disetor ke penyerah piutang sebesar Rp 14,61 miliar. Dari nilai tersebut, sebanyak Rp 1,42 miliar disetorkan ke kas negara.

"Dari nilai Rp 14,61 miliar ini, sebanyak Rp 1,42 miliarnya masuk ke negara. Ini adalah biaya administrasi yang diberlakukan. 1% untuk yang membayar dalam jangka waktu 6 bulan, dan 10% untuk membayar di atas 6 bulan," jelas Sumarsono, Kepala Subdirektorat Perumusan Kebijakan Piutang Negara dalam Media Gathering DJKN, Selasa (6/12/2022).

Baca: Tok! DPR Setujui PMN Rp3,2 T Untuk Kereta Cepat JKT-BDG

Crash program sudah dilakukan DJKN sejak 2021 lalu. Di tahun 2021, DJKN mencatat sebanyak 1.491 BKPN lunas membayar utang dengan nilai outstanding piutang negara senilai Rp 101,2 miliar.

Setelah dilakukan pemotong, sebanyak Rp 27,05 miliar disetorkan ke penyerah piutang. Dari nilai tersebut, sebanyak Rp 2,69 miliar disetorkan ke kas negara.

Sehingga jika diakumulasikan, implementasi crash program sejak 2 tahun ini sudah memberikan keringanan utang kepada 3.600 debitur kecil dengan total Rp 178,34 miliar serta memberikan setoran ke kas negara sebesar Rp, 4,11 miliar.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ampuni Utang Rp 62,53 M untuk 2.109 Debitur