Jokowi Sumringah! Ketiban Cuan 18 Kali Lipat Dari Sektor Ini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 November 2022 12:25
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur pada kawasan inti Ibu Kota Nusantara (IKN). Demikian disampaikan Presiden kepada awak media di Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada Selasa, 29 November 2022. (Dok. BPMI Setpres)
Foto: Presiden Jokowi Sampaikan Progres Pembangunan IKN. (Dok. BPMI Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kelihatan sumringah atas keberhasilan kebijakannya melarang ekspor bijih nikel dan mengembangkan hilirisasi di dalam negeri mendatangkan keuntungan nilai tambah hingga 18 kali lipat.

Presiden Jokowi menyatakan atas pelarangan ekspor nikel dan melakukan hilirisasi di dalam negeri, nilai ekspor nikel mengalami lonjakan yang signifikan.

Dari tahun 2017 - 2018 yang nilai ekspornya hanya US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 19 - 20 triliun melejit di tahun 2021 mencapai US$ 20,8 miliar atau Rp 326 triliun (kurs Rp 15.700-an per US$). "18 kali lipat kita hitung nilai tambahnya," tandas Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, Rabu (30/11/2022).

Sebagaimana diketahui, atas kebijakan hilirisasi nikel, pemerintah Indonesia digugat oleh Uni Eropa di WTO. Indonesia pun harus menerima kekalahan atas gugatan tersebut. "Ekspor bahan mentah sekali lagi meski kita kalah di WTO urusan nikel ini di gugat Uni Eropa kita kalah, tidak apa-apa kita sampaikan ke Menteri banding," terang Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga membeberkan alasan kenapa Uni Eropa menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel atau bahan mentah Indonesia ke luar negeri. Tak lain dengan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri maka industri di Uni Eropa akan mengalami gangguan.

"Kalau ada negara lain yang gugat itu haknya negara lain karena terganggu. Kenapa si Uni Eropa ini gugat karena industrinya banyak di sana. Nah kalau kita kerjain (hilirisasi nikel) disini artinya di sana ada pengangguran ada pabrik industri tutup. Tapi negara kita ingin jadi negara maju dan buka lapangan kerja," ungkap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, Rabu (30/11/2022).

Presiden Jokowi menegaskan, meskipun ada gugatan di WTO itu pihaknya tidak akan mundur melakukan hilirisasi bahan mentah di dalam negeri. Indonesia tegas bisa menjadi negara maju dengan mengembangkan hilirisasi. "Kalau di gugat takut, mundur gak jadi, ya gak akan jadi negara maju. Saya sampaikan ke menteri terus, terus tidak boleh berhenti tidak berhenti dinikel tapi yang lain," tandas Jokowi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top Pak Jokowi! RI Sukses Ketiban Berkah Rp326 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular