Internasional

Krisis Inggris Nyata, Orang Tua Rela Tak Makan Gegara Inflasi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 November 2022 21:42
CAMBORNE, ENGLAND - NOVEMBER 01: Members of the public look through free clothes at a warm bank provided by Camborne Parish Church on November 1, 2022 in Camborne, United Kingdom. With the cost of living crisis and increase in energy bills affecting households across the UK this winter, many councils are opening safe, heated spaces where people who can't afford to heat their homes can spend time. These spaces are known as warmth or warm banks and charities say that they should only be a short-term fix to the issues facing people and not the long-term solution as foodbanks have become. (Alex McBride/Getty Images)
Foto: (Getty Images/Alex McBride)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir sepertiga dari orang tua tunggal (single parent) di Inggris terpaksa melewatkan makan untuk berhemat. Fenomena ini terjadi setelah melonjaknya biaya makanan akibat inflasi.

Menurut sebuah penelitian kelompok konsumen, Which?, tiga dari 10 rumah tangga dengan orang tua tunggal yang disurvei mengatakan melewatkan makan akibat melambungnya harga pangan.

"Penelitian kami telah menemukan bahwa keluarga di seluruh Inggris berjuang dengan meningkatnya biaya hidup, dengan orang tua tunggal kemungkinan besar melewatkan makan atau beralih ke bank makanan untuk memenuhi kebutuhan," kata Rocio Concha, direktur kebijakan dan advokasi Which?, dikutip dari The Guardian, Kamis (24/11/2022).

Which? juga ingin supermarket memastikan harga mudah dibandingkan dan rentang makanan murah tersedia secara luas.

"Karena harga pangan terus meningkat, sangat penting bagi setiap orang untuk dapat mengakses makanan terjangkau yang sehat untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka," kata Concha.

Data resmi terbaru menunjukkan inflasi harga pangan mencapai 16,4% pada Oktober. Ini jadi level tertinggi sejak 1977 karena kenaikan besar biaya bahan pokok seperti susu, mentega, keju, pasta, dan telur.

'Which?' menyebut rumah tangga mengalami tingkat inflasi yang berbeda, dengan orang tua tunggal dan pensiunan sangat terpukul karena pengeluaran mereka lebih besar sekitar 30% dari anggaran untuk makanan, energi, dan bahan bakar.

Hampir seperlima rumah tangga dengan orang tua tunggal dan satu dari tujuh pasangan dengan anak-anak mengatakan mereka telah melewatkan pembayaran tagihan penting, seperti hipotek atau sewa, pada September dan Oktober. Rata-rata, tingkat pembayaran yang terlewat adalah 8%.

Seorang wanita berusia awal 40-an mengatakan kepada para peneliti bahwa karena biaya tagihannya, dia hampir tidak bisa memberi makan anak-anaknya selama beberapa minggu.

"Saya tidak makan dengan benar sehingga saya punya cukup uang untuk memberi makan dan pakaian anak-anak saya, dan masih cukup untuk memasang meteran listrik saya," ujar yang lain.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PM Mundur Minggir Dulu, Ini Potret Inflasi Tinggi di Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular