
Dunia Masih Kecanduan Energi Fosil, Ini Bukti Terbarunya..

Badung, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa permintaan energi fosil khususnya minyak bumi dalam beberapa tahun mendatang masih akan melonjak. Hal itu sekalipun secara bauran energi porsi minyak mengalami penurunan.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan berdasarkan prediksi OPEC permintaan minyak dunia mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar 88 juta barel per hari menjadi 101 juta barel per hari pada 2045.
"Sedangkan porsinya dalam bauran energi menurun dari 31% menjadi di bawah 29%," kata Arifin dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 Bali, Rabu (23/11/2022).
Oleh karena itu, investasi dalam proyek-proyek minyak dan gas bumi masih diperlukan untuk ketersediaan ketahanan energi serta memenuhi peningkatan permintaan minyak dan gas terutama, sebelum teknologi energi terbarukan menjadi lebih kompetitif.
Namun, minimnya pendanaan untuk berinvestasi di industri migas telah membuat perusahaan cenderung hanya fokus mengembangkan lapangan migas raksasa. "Atau lebih memilih berbisnis di negara yang memberikan kemudahan regulasi dalam eksplorasi dan eksploitasi," katanya.
Menurut Arifin Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Sementara, peran migas dalam transisi energi Indonesia tetap krusial.
Permintaan minyak dan gas masih tumbuh terutama di sektor transportasi dan pengembangan sektor gas juga penting dalam menjembatani transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.
"Tentunya, transisi energi ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan, dan keberlanjutan," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia 'CLBK' Dengan Energi Fosil