Cegah Sunset, Hulu Migas RI Butuh Investasi Rp 2.800 Triliun!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 November 2022 13:45
Kilang minyak
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Badung, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa industri hulu migas masih mempunyai peran penting bagi perekonomian RI.

Oleh sebab itu, dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk mendukung industri ini tetap berjalan.

Adapun untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, kebutuhan investasi di industri hulu migas diprediksi bisa tembus US$ 179 miliar atau sekitar Rp 2.811 triliun (asumsi kurs Rp 15.705 per US$).

"Untuk mencapai target jangka panjang, kami perkirakan industri hulu migas membutuhkan investasi sebesar US$ 179 miliar," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022).

Menurut Dwi, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, Indonesia diprediksi menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada tahun 2030. Adapun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, RI membutuhkan lebih banyak energi.

"Energi terbarukan akan memainkan peran penting di masa depan. Namun, kami masih perlu memaksimalkan nilai sumber daya minyak dan khususnya gas kami untuk memastikan keamanan dan keterjangkauan energi di kawasan ini sambil memenuhi ambisi emisi nol bersih kami," ujarnya.

Oleh sebab itu, industri hulu migas berupaya untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030. Adapun investasi yang signifikan dan partisipasi aktif dari pemain domestik maupun internasional diperlukan untuk membuka potensi migas di Indonesia.

Apalagi, lanjutnya, kolaborasi pemerintah juga ditunjukkan dengan menjalankan bisnis tidak seperti biasanya dengan memperbaiki ketentuan fiskal. Menurut Dwi, pemerintah juga telah menunjukkan komitmennya untuk bekerja sama dengan kontraktor dengan insentif tambahan jika diperlukan agar suatu lapangan dapat dikembangkan secara ekonomis.

"Kami telah memberikan insentif untuk pengembangan lapangan migas di ExxonMobil Cepu, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energy Sanga-Sanga, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah kerja lainnya," kata dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI Makin Anjlok di Semester I 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular