Biodiesel B40 Jalan, Kuotanya Bisa Capai 15 Juta KL di 2023

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
21 November 2022 14:35
Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana meningkatkan persentase pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Solar sebesar 40% atau dikenal dengan B40.

Saat ini, proses overhaul atau pemeriksaan mesin untuk melihat hasil pembakaran dari bahan bakar yang telah dicampur dengan B40 sedang dilakukan. Sebelum dilaksanakan implementasi B40, pemerintah bersama para pemangku kepentingan terkait telah melakukan persiapan teknis dengan melakukan uji jalan (road test) B40 yang telah diluncurkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Juli 2022 lalu.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Edi Wibowo menjelaskan bahwa setelah pemeriksaan komponen ini dilakukan yang ditargetkan tuntas pada akhir Desember 2022, pihaknya akan menghitung lagi terkait ketersediaan bahan bakunya lalu menyusun spesifikasi untuk B40 ini.

Bila ini tuntas, maka pihaknya akan memberikan rekomendasi kapan B40 ini akan dilaksanakan. Oleh karena itu, pihaknya masih belum bisa menyebutkan kapan pelaksanaan B40 ini diberlakukan.

Namun demikian, pihaknya menyebut, bila B40 ini dilaksanakan tahun depan, maka kuota biodiesel pada 2023 bisa meningkat menjadi 15,03 juta kilo liter (kl) dari alokasi 11,02 juta kl pada 2022 ini. Angka ini dengan asumsi kebutuhan diesel/minyak Solar dalam setahun sekitar 37,5 juta kl.

"Jadi terkait volume B40 dalam satu tahun perkiraan kita, kita ngomong Solarnya untuk B30 itu satu tahun 2023 perkiraan kita itu 37,5 juta kl. Kalau 40% dari itu berarti untuk B40-nya itu sekitar 15,03 jt kl," ungkapnya pada acara 'Rating dan Overhaul Kendaraan Uji Road Test B40' di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Edi menyebutkan, dengan adanya B40 ini dapat menghemat devisa negara hingga hampir Rp 200 triliun. Hal ini seperti yang terjadi pada jenis B30 yang sudah menghemat devisa negara hingga Rp 66 triliun pada tahun 2021 lalu. Penghematan ini karena pemakaian biodiesel bisa mengurangi impor Solar.

"Kalau kita tidak mengimpor minyak Solar sebesar 15,03 juta kl, harganya itu Rp 13.000 saja dikalikan 15 (juta kl), yaitu mungkin sekitar Rp 200-an triliun ya kalau kita tidak mengimpor minyak Solar," ucapnya.

Untuk diketahui, kegiatan rating komponen terdiri dari kegiatan bongkar pasang dan inspeksi mesin kendaraan sebelum dan sesudah uji jalan (road test), serta pemantauan terhadap pelumas yang digunakan selama pengujian.

Uji jalan B40 ini dilaksanakan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas dengan melibatkan Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui pendanaan oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang diajukan oleh Kementerian ESDM Direktorat Jenderal EBTKE.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah rampung melakukan uji jalan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dengan campuran 40% atau disebut B40 pada kendaraan bermesin diesel.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, meski sudah tuntas melakukan uji coba, namun pihaknya belum dapat memastikan kapan implementasi dari program B40 dijalankan sepenuhnya. Pasalnya, masih terdapat proses evaluasi yang harus dilakukan terlebih dahulu.

"Evaluasinya di dalamnya menyiapkan segala macamnya misalnya suplai, rantai pasoknya, kapal macam apa, blending facility macam apa, kontrol seperti apa, terus nanti kesiapan kendaraannya segala macam. Setelah proses itu (diterapkan)," jelas Rida saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (4/11/2022).

Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya mengatakan, pemberlakuan B40 ini merupakan salah satu upaya strategis negara untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM), sekaligus mengimplementasikan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).

Arifin mengungkapkan, dari hasil uji jalan yang telah dilakukan, performa B40 bisa merespons kebutuhan energi kendaraan. Selain itu, penurunan emisi karbon bisa tercapai dengan pemanfaatan bioenergi yang tinggi melalui B40 ini.

"Pertama saya senang performa B40 bisa merespons kebutuhan energi kendaraan. Kedua, emisinya bisa turun karena pemanfaatan Bioenergi makin tinggi. Kita patut bersyukur negeri kita ini memberikan potensi sumber energi yang banyak," ungkap Arifin saat melakukan Kunjungan Kerja di Subang, Jawa Barat, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (02/11/2022).

Menurut dia penggunaan B40 ini bisa mengurangi ketergantungan RI pada impor. Terlebih, separuh dari kebutuhan BBM RI kini dipasok melalui impor.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya energi yang ada di Tanah Air, terutama energi baru terbarukan. Ujungnya, ini bisa meningkatkan ketahanan energi bangsa ini.

Perlu diketahui, Kementerian ESDM telah menambah alokasi volume Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dari yang sebelumnya 10,15 juta kilo liter (kl) menjadi 11,02 juta kl pada 2022 ini.

Perubahan itu tertuang dalam Keputusan Menteriu ESDM Nomor 160.K/EK.05/DJE/2022 tentang Perubahan kedua atas Kepmen ESDM nomor 150.K/EK.05/DJE/2021 tentang Penetapan Badan Usaha BBM dan Badan Usaha BBN jenis Biodiesel Serta Alokasi Volume Biodiesel untuk Pencampuran BBM jenis Solar Periode Januari - Desember 2022.

Adapun keputusan perubahan alokasi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yakni 12 September 2022.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Uji Jalan Tuntas, Siap-Siap RI Segera Luncurkan Biodiesel B40


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading