Raksasa Migas Cabut, RI Kalah Saing dengan Negara Tetangga!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 November 2022 11:30
INFOGRFIS, Lifting Minyak RI Bisa Anjlok 50% Pak Jokowi
Foto: Ilustrasi eksplorasi minyak bumi (CNBC Indonesia/Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) kelas kakap satu per satu mulai hengkang dari proyek hulu migas Indonesia. Mulai dari Chevron, Shell, hingga ConocoPhillips.

Praktisi sektor hulu migas Tumbur Parlindungan menilai hal tersebut terjadi lantaran adanya persaingan antarnegara dalam menjaring minat investasi di hulu migas. Adapun kemudahan investasi, iklim investasi, dan rezim fiskal menjadi dasar perusahaan migas kakap untuk bertahan atau pergi dari Indonesia.

"Mungkin mereka berinvestasi di tempat lain yang mungkin resources-nya lebih besar, atau mungkin memberikan janji yang lebih baik. Tapi Indonesia merupakan salah satu tujuan utama investasi mereka karena Indonesia pernah jadi negara anggota OPEC dan ini kita tinggal berbenah di dalam negerinya supaya mereka balik lagi ke Indonesia," kata Tumbur dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (21/11/2022).

Menurut Tumbur, saat ini perusahaan migas kakap dalam posisi wait and see terhadap perubahan apa saja yang akan dilakukan pemerintah. Terutama untuk mengundang mereka kembali dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

"Iklim investasi yang harus diperbaiki, apalagi kemarin di G20 sepertinya ini menjadi sinyal positif karena G20 diterima dan dianggap sukses sekali oleh teman-teman G20. Jadi sinyal sinyal positif itu akan membuat mereka melirik kembali ke Indonesia. Tapi saat ini mereka coba alternatif lain yang mempunyai iklim investasi yang bagus dan resources yang besar ini kondisinya saat ini," kata dia.

Seperti diketahui, perusahaan minyak asal Amerika Serikat, ConocoPhillips, sudah resmi melepas asetnya di Indonesia kepada PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada awal 2022 lalu.

ConocoPhillips sebelumnya merupakan operator dan juga pemegang hak partisipasi (Participating Interest/ PI) sebesar 54% di Blok Corridor, lepas pantai Sumatra Selatan.

Medco resmi mengakuisisi aset ConocoPhillips senilai US$ 1,35 miliar atau kisaran Rp 19,37 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$).

Perjanjian Jual Beli Saham (Share Sale and Purchase Agreement/ SPA) antara Medco Energi Global Pte Ltd (MGE) dan Phillips International Investments Inc telah dilakukan pada 8 Desember 2021 lalu. Dengan demikian, Blok Corridor di Sumatera Selatan kini resmi dikelola oleh Medco.

Selain ConocoPhillips, Chevron Indonesia Company (CICO) juga menyatakan akan keluar dari proyek gas laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur. Lalu, Shell juga sejak tiga tahun lalu menyatakan akan keluar dari proyek gas raksasa Blok Masela di Maluku.

Adapun untuk kedua perusahaan tersebut, Chevron dan Shell, hingga kini belum resmi keluar dari proyek hulu migas di Indonesia karena masih berproses mencari mitra pengganti.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lika Liku Raksasa Migas Dunia Tinggalkan Indonesia Terkuak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular