Internasional

Perang Baru Bisa Pecah Gegara Pelat Nomor, 'Neraka di Bumi'

luc, CNBC Indonesia
21 November 2022 06:32
Candles are pictured at a bar during the power cut in Pristina, Kosovo, December 27, 2021. Picture taken December 27, 2021. REUTERS/Laura Hasani
Foto: REUTERS/LAURA HASANI

Jakarta, CNBC Indonesia - Urusan pelat nomor kendaraan ternyata bisa berdampak terhadap hubungan retak. Setidaknya itu yang terjadi di Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan situasi di wilayah Kosovo dapat berubah menjadi "neraka di bumi" jika pemerintah setempat tidak membatalkan rencana mereka untuk melarang pelat nomor Serbia.

Vucic pun rencananya akan mengadakan pertemuan yang diatur Uni Eropa di Brussel, dengan pemimpin Kosovar Albin Kurti dalam upaya terakhir untuk menghindari eskalasi ketegangan antarkedua negara.

"Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah perang, tetapi itu tidak tergantung pada kami," kata Vucic kepada TV Prva, dikutip Russia Today, Senin (21/11/2022).

"Dalam kasus seperti itu, Serbia akan bersama rakyatnya, dan orang Serbia akan mempertahankan rumah mereka," tambahnya.

Rencana kontroversial yang dibuat oleh Kosovo untuk menghapus pelat nomor yang dikeluarkan Serbia telah menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara Beograd dan Pristina selama berbulan-bulan. Berdasarkan rencana itu, yang memengaruhi sekitar 10.000 pengemudi di wilayah tersebut, pelat harus diganti dengan yang dikeluarkan Kosovo paling lambat 21 April tahun depan.

Pengemudi yang tidak mematuhi akan menerima peringatan terlebih dahulu, sebelum kemudian dikenakan denda 150 euro pada tahap kedua, dan, pada akhirnya, pelat dan kendaraan mereka akan disita seluruhnya.

Adapun, upaya untuk menegakkan aturan ini pada bulan Juli lalu mengakibatkan pertempuran antara Serbia dan Kosovo.

Pada awal November, puluhan pegawai pemerintah etnis Serbia di Kosovo mengundurkan diri dari jabatan mereka setelah seorang kepala polisi lokal dipecat oleh Pristina karena penolakannya untuk menerapkan aturan pelat nomor tersebut.

Baik Serbia maupun Kosovo, yang tidak diakui sebagai negara merdeka oleh PBB, sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan UE. Namun, tujuan mereka saling eksklusif, mengingat Pristina sedang merencanakan aksesi sebagai negara merdeka, sementara Beograd memandang Kosovo sebagai bagian integral dari Serbia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rusia-Ukraina, 2 Negara Ini Ancam Perang Baru di Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular