Internasional

Jerman Ultimatum Negara Ini: Pilih Rusia atau Uni Eropa!

luc, CNBC Indonesia
02 November 2022 07:00
Protesters hold an icon during a protest in front of Serbian Parliament building in Belgrade, Serbia, Friday, July 10 2020. Serbia's President Aleksandar Vucic said Friday he's not worried about losing political power amid large protests against his handling of the coronavirus crisis and hard-line rule, but instead expressed his fear about the spread of the virus by the demonstrators. The spontaneous protests started on Tuesday when Vucic announced that Belgrade would be placed under a new three-day lockdown following a second wave of confirmed coronavirus infections. (AP Photo/Darko Vojinovic)
Foto: Kerusuhan di Serbia (AP/Darko Vojinovic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman memberikan ultimatum kepada Serbia. Negara itu didesak untuk memutuskan apakah akan berada di pihak Uni Eropa atau Rusia.

Di sisi lain, Serbia masih skeptis terhadap Brussels dan Barat kendati telah mendapat peringatan dari Berlin.

"Kebutuhan untuk mengambil keputusan makin meningkat mengingat perkembangan geopolitik," kata perwakilan pemerintah Jerman yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters, dikutip Rabu (2/11/2022).

Pejabat itu secara khusus merujuk pada konflik di Ukraina, di mana Serbia telah menolak untuk memberikan sanksi kepada Rusia. Selain itu, Beograd dan Moskow menandatangani perjanjian pada bulan September untuk memperluas kerja sama dalam masalah kebijakan luar negeri.

Keselarasan dengan sikap Brussel dalam urusan global merupakan prasyarat untuk bergabung dengan Uni Eropa. Serbia telah menjadi calon anggota sejak 2009.

Jika Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengingkari kesepakatannya dengan Moskow dan beralih ke UE, Jerman akan menawarkan dukungannya, kata perwakilan itu kepada Reuters.

"Jika dia memutuskan untuk pergi ke arah lain, ini akan memiliki konsekuensi sebaliknya," pejabat itu menjelaskan.

Delegasi dari lima negara Balkan - Albania, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia - serta provinsi Kosovo yang diakui sebagian, akan bertemu di Berlin akhir pekan ini.

Bulan lalu, Vucic menyatakan bahwa Jerman dan Prancis telah menawarkan untuk "mempercepat" jalur Serbia menuju keanggotaan UE jika mengakui kemerdekaan Kosovo.

"Mereka pikir ini akan menyelesaikan salah satu masalah internal Eropa... [tetapi] Serbia tidak akan menerima keanggotaan Kosovo di PBB karena alasan konstitusional dan lainnya," kata Vucic menekankan dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara tersebut, dikutip Russia Today.

"Pertanyaannya bukanlah apakah kita ingin bergabung dengan UE, tetapi apakah UE menginginkan Serbia," kata Menteri Dalam Negeri Aleksandar Vulin kepada situs berita Novosti pada Oktober.

"Saya percaya bahwa persahabatan dengan Rusia adalah yang paling penting dan tanpa itu kita berisiko kehilangan Serbia secara fisik," tambah pejabat itu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa 'Pecah' Gegara Jerman, Jadi Angin Segar untuk Putin?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular