
Malapetaka Hantam Tetangga RI, Kota Berubah Jadi 'Kepulauan'

Jakarta, CNBC Indonesia - Bencana banjir terus melanda sebagian Australia wilayah tenggara. Ratusan rumah terendam pada Kamis (17/11/2022) ketika para pejabat mengeluarkan perintah evakuasi baru.
Kota-kota pedesaan di barat daya negara bagian New South Wales (NSW) jadi yang paling parah dilanda banjir terbaru setelah hujan lebat selama tiga hari sejak Senin merendam rumah-rumah, mengubah seluruh kota menjadi seperti kepulauan.
Di Forbes, sebuah kota pedesaan berpenduduk sekitar 8.000 penduduk di wilayah wheatbelt, sungai Lachlan telah membanjiri jalan-jalan utama dan orang-orang diselamatkan dengan perahu.
"Banjir ini mengejutkan orang-orang... (kecepatan) air yang datang tidak dapat dipercaya," kata Jeff Nicholson, yang mengelola klub bowling Forbes dan telah tinggal di kota itu selama 64 tahun, kepada Reuters.
"Di sini sekarang adalah banjir yang terjadi dalam seratus tahun."
Pejabat memperkirakan sungai Lachlan akan segera mencapai titik tertinggi dalam 70 tahun, hanya sedikit di bawah 11 meter untuk kedua kalinya dalam beberapa minggu terakhir.
"Kami baru saja menyelesaikan penilaian kerusakan dan pembersihan di sini. Dua minggu kemudian, kami kembali mengalami banjir besar," kata Kepala Inspektur Layanan Darurat NSW Ashley Sullivan kepada ABC.
Lebih jauh ke barat, penduduk di beberapa bagian Condobolin, dengan populasi sekitar 3.000, telah diperintahkan untuk mengungsi.
Untuk membantu upaya bantuan, 18 spesialis penyelamatan banjir dari Singapura tiba di Sydney pada Kamis, yang akan bergabung dengan tim dari Selandia Baru dan ratusan personel pertahanan Australia yang telah dikerahkan ke daerah yang paling parah terkena dampak.
Bantuan juga telah diminta dari Amerika Serikat untuk operasi pertolongan, yang telah ditandai pihak berwenang akan menjadi latihan penyelamatan banjir terbesar dalam sejarah New South Wales.
Adapun, kerusakan akibat banjir terbaru dapat menelan biaya "miliaran dolar", kata Menteri Manajemen Darurat Murray Watt.
"Yang terburuk belum berakhir."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Besar Landa Sydney, Australia