
Ngeri! Tetangga RI Ini Kena 'Malapetaka' Iklim

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa pemerintahnya siap untuk memberikan dukungan apa pun yang diperlukan kepada masyarakat negara bagian Australia Barat karena banjir besar. Banjir ini memecahkan rekor bencana serupa dan mengisolasi banyak warga.
Krisis di Kimberley, area yang hampir tiga kali ukuran Inggris, dipicu minggu ini oleh sistem cuaca buruk Ellie, bekas topan tropis yang membawa hujan lebat ke wilayah yang luas.
Di antara lokasi yang paling terdampak adalah Fitzroy Crossing, sebuah kota berpenduduk sekitar 1.300 orang. Bantuan pun dikirim dengan cara diterbangkan karena banjir yang menurut pihak berwenang adalah rekor terburuk di negara bagian itu.
Albanese mengatakan pemerintah bekerja secara konstruktif dengan pemerintah Australia Barat dalam krisis di wilayah berpenduduk jarang yang juga mencakup kota resor Broome.
"Banjir ini memiliki dampak yang menghancurkan, banyak dari warga adalah pekerja keras dan sumber dayanya tidak ada di lapangan," kata Albanese, dikutip dari CNN, Minggu (8/1/2023).
"Pemerintah saya siap memberikan dukungan apa pun yang diminta," imbuhnya.
Otoritas darurat Australia Barat mengatakan pesawat Angkatan Pertahanan Australia digunakan untuk membantu komunitas yang dilanda banjir, dan helikopter Chinook sedang dalam perjalanan untuk membantu merelokasi penduduk yang terkena dampak.
Ramalan cuaca nasional mengatakan cuaca buruk tidak lagi terjadi di negara bagian itu, tapi situasinya akan terus dipantau dan peringatan lebih lanjut akan dikeluarkan jika perlu.
Keadaan darurat di ujung barat laut negara itu terjadi setelah banjir yang sering terjadi di timur Australia selama dua tahun terakhir. Ini terjadi karena peristiwa cuaca La Nina selama bertahun-tahun, biasanya terkait dengan peningkatan curah hujan. Beberapa daerah telah mengalami empat krisis banjir besar sejak tahun lalu.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Ngeri Perubahan Iklim, Warga Sydney Dievakuasi