Berumur Ratusan Tahun, Gini Nasib Harta Karun di Proyek MRT

News - Martya Rizky, CNBC Indonesia
16 November 2022 16:45
Rel trem peninggalan Belanda yang ditemukan dalam proyek pembangunan MRT Fase 2A merupakan rel trem tertua di Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Rel trem peninggalan Belanda yang ditemukan dalam proyek pembangunan MRT Fase 2A merupakan rel trem tertua di Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peninggalan zaman Belanda ditemukan di proyek pembangunan MRT fase dua, area Harmoni. Penemuan peninggalan zaman Belanda tersebut berupa rel trem yang beroperasi pada tahun 1869 hingga 1962.

PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan, rel trem yang ditemukan di area konstruksi CP202 akan direlokasi dengan baik agar kondisinya tetap terjaga seperti saat penemuannya.

Tim Arkeolog dan kontraktor pelaksana konstruksi CP202 Shimizu-Adhi Karya Join Venture (SAJV) telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Koordinasi rutin juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Arkeolog Tim Eskavasi Jalur Trem MRT, Charunia Arni mengatakan, penemuan rel trem ini termasuk ke dalam Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB), karena itu tidak boleh dihancurkan, harus dilestarikan dan diselamatkan.

"Rel trem ini termasuk ODCB, dia tidak boleh dihancurkan, harus dilestatikan, harus diselamatkan dan kita melakukan pekerjaan ini adalah sudah mengikuti aturan-aturan main yang ada di dalam UU Cagar Budaya," ujar Charunia Arni saat ditemui CNBC Indonesia di proyek pembangunan MRT Area CP 202, Rabu (16/11/2022).

Nantinya, lanjut Charunia, rel trem ini akan dilakukan pendataan, didokumentasikan secara kaidah ilmu arkeologi, kemudian diberikan kode di setiap komponen struktur rel trem, lalu setelah itu akan dilepas menjadi satu per satu bagian, dan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara di pool PPD depo Jelambar.

"Selesai pendataan, pendokumentasian, dan pemberian kode di setiap komponen struktur, rel tremnya akan dilepas satu-satu, kemudian diangkat dan dipindahkan ke pool PPD. Karena ini merupakan aset dari PPD," jelasnya.

Charunia menyampaikan, ada kemungkinan sebagian rel nantinya akan dipajang dalam waktu 4 atau 5 tahun ke depan oleh pihak MRT di stasiun Kota, sebagai bentuk pertanggungjawaban ke masyarakat. Lalu, sebagiannya lagi akan dikirim ke Universitas untuk dijadikan bahan pembelajaran oleh para mahasiswa dan dosen.

Namun, rel trem peninggalan zaman Belanda ini tidak seluruhnya akan dibongkar dan diangkat dari bawah tanah, melainkan hanya beberapa titik tertentu saja yang terdampak langsung oleh proyek pembangunan MRT. Sisa rel trem yang tidak terdampak akan dibiarkan tetap di dalam tanah.

"Untuk area lain, kalau dia tidak terdampak pekerjaan konstruksi dia akan tetap di dalam tanah, karena akan lebih selamat bila ada di dalam tanah," jelas ahli arkeologi.

Di sisi lain, Tim Eskavasi tidak merekomendasikan proses penyelamatan benda sejarah ini dilakukan pada malam hari.

"Alasannya, meskipun ada banyak lampu tapi tetap beda ya antara cahaya siang dan malam, takutnya nanti ada yang salah, kemudian ada yang tercecer atau bagaimana. Idealnya dilakukan pada siang hari," ujarnya.

Terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik eskavasi yang dilakukan, yaitu di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, area pembangunan Stasiun Sawah Besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik. Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm dari bawah Aspal.

Secara total, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 km yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik. Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast.


[Gambas:Video CNBC]

(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading