Zelensky: Rudal Polandia dari Rusia, G20 Harus Jadi G19
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi pernyataan virtual kepada negara-negara G20. Ia menegaskan sudah selaiknya G20 kini menjadi G19.
Hal ini dilakukan melalui video, Rabu (16/11/2022) di penutupan KTT G20 Bali. Ia juga mengomentari rudal yang jatuh di Polandia dan menewaskan dua orang, menudingnya serangan Rusia.
"Kemarin, rudal Rusia juga menghantam wilayah negara tetangga kita, Polandia. Ini harus segera ditanggapi," tegasnya dalam teks pidato yang diterima CNBC Indonesia.
"Serangan rudal ini adalah pernyataan yang sangat jelas dari Rusia untuk KTT G20. Karena itu, tidak salah kalau asosiasi ini disebut G19," tambahnya.
"Di antara kalian ada satu negara teroris, dan kami sedang berjuang melindungi negara kami dari serangannya. Itulah kenyataannya," ujarnya lagi.
Zelensky berpidato untuk kedua kali pada Rabu. Ia cepat merujuk rudal yang menghantam Polandia dari Rusia meski sekutunya termasuk Amerika Serikat (AS) bertindak hati-hati.
"Yang Mulia, Anda bisa melihat bagaimana peperangan pada zaman modern yang sebenarnya. Jangan sampai impunitas Rusia akhirnya mendorong agresor lain untuk mengambil langkah sama seperti Rusia," jelasnya lagi.
"Kita perlu mengesampingkan perbedaan kita dan bersama berjuang demi perdamaian global dan stabilitas setiap negara terhormat di dunia. G-19 dapat membantu kita mencapai keberhasilan," ujarnya.
Sebelumnya, jatuhnya rudal ke Polandia terjadi Selasa waktu setempat. Awalnya, laporan media setempat menyebut rudal Rusia.
Pada saat kejadian, Rusia memang menggempur kota-kota Ukraina dengan rudal. CNBC International menyebut ada sedikitnya 81 rudal ditembakkan, baik ke Kyiv maupun kota dekat Polandia, Lviv.
Tak lama kemudian, Presiden Polandia Andrzej Duda memberi update terbaru soal serangan rudal itu. Ia menegaskan belum ada bukti jelas siapa yang menembakkan rudal tersebut.
Namun ia mengklaim "kemungkinan besar buatan Rusia". Kementerian Luar Negeri Polandia juga mengutarakan hal sama.
"Untuk saat ini kami tidak memiliki bukti tegas siapa yang menembakkan rudal itu," katanya kepada wartawan.
"Penyelidikan sedang berlangsung. Kemungkinan besar itu buatan Rusia," tambahnya.
Rusia membantah hal tersebut. Kremlin menyebutnya provokasi dan disengaja untuk meningkatkan situasi.
"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara Rusia," kata Kementerian Pertahanan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat mengatakan ada informasi awal kalau rudal bukan ditembak Rusia. Associated Press (AP) dikutip ABC menyebut sumber mengatakan rudal diduga dari Ukraina yang tak sengaja ke Polandia karena menghalau rudal Rusia.
"Tidak mungkin ... itu ditembakkan dari Rusia," kata Biden. "Tapi kita lihat saja."
(sef/sef)