Crazy Rich pun Kena Efek G20, Begini Ceritanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tak hanya berdampak pada penerbangan komersial berjadwal reguler. Tapi juga penerbangan jet pribadi.
Pengusaha jet pribadi memastikan penundaan tidak berdampak pada kinerja pendapatan karena penyewaan tidak dibatalkan melainkan dijadwal ulang.
"Kalau disebut penurunan mungkin kurang tepat ya, karena rata rata di-reschedule ke jadwal setelahnya, ada yang ke Desember," Direktur PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/11/2022).
"Kami selalu menjelaskan kepada calon yang mau charter tentang kondisi traffic parkir saat pekan G20 sehingga calon tamu bisa menimbang sebelum melakukan pemesanan dan rata-rata dijadwalkan ulang ke tanggal lainnya yang lebih flexible dan tidak terburu-buru dengan timing. Karena salah satu alasan orang memesan private jet adalah terkait flexibilitas waktu keberangkatan," ujar Stefanus.
Adapun untuk update penerbangan charter dengan tujuan Denpasar Bali selama periode G20, Ia menyebut tidak mengalami lonjakan permintaan terbang khusus untuk menghadiri event G20.
"Untuk penumpang umum, selama pekan KTT G20 ini memang kami belum menerima adanya lonjakan permintaan penerbangan, karena mungkin juga terkait adanya NOTAM pada jam-jam tertentu yang mungkin kurang flexible bagi penumpang umum," sebut Stefanus.
"Pada pekan G20 ini kecenderungan permintaan charter penerbangan yang masuk masih seputar rute domestik lainnya selain Bali," lanjutnya.
(dce)