Warning! Sri Mulyani Ungkap Ancaman Mengerikan Selain Covid

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
14 November 2022 15:50
Indonesia's Finance Minister Sri Mulyani Indrawati speaks during a meeting on the sidelines of the G20 summit in Jimbaran on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP) (Photo by SONNY TUMBELAKA/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/SONNY TUMBELAKA

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada ancaman lain yang lebih mengerikan dibandingkan pandemi Covid-19 membayangi Indonesia, bahkan dunia. Ancaman mengerikan yang dimaksud di sini yaitu dampak perubahan iklim global.

Menurutnya, bila tidak diatasi serius, maka dampak terhadap sosial ekonomi bisa akan lebih luas dan lebih signifikan dibandingkan pandemi Covid-19. Sebagai salah satu antisipasi menangkal dampak perubahan iklim ini, maka menurutnya Indonesia berkomitmen untuk menekan emisi karbon. Caranya yaitu dengan membentuk platform mekanisme transisi energi atau Energy Transition Mechanism (ETM).

Hari ini, Senin (14/11/2022), Indonesia secara resmi meluncurkan Indonesia Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, platform ETM menunjukkan kesiapan Indonesia untuk mengkatalisasi sumber daya keuangan yang signifikan di sektor energi, yang dapat menyediakan energi yang andal dan terjangkau, untuk mempertahankan pertumbuhan kuat ekonomi.

ETM, lanjut Sri Mulyani, merupakan rumah bagi seluruh populasi di Indonesia yang berjumlah hampir 300 juta orang, yang saat ini tengah dibayangi oleh ancaman perubahan iklim, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dataran rendah di seluruh kepulauan Indonesia.

"Perubahan iklim adalah ancaman global yang nyata, dengan dampak sosial ekonomi yang luas, bahkan lebih signifikan dan tahan lama dibandingkan dengan pandemi Covid-19, dan akan semakin meningkat jika kita tidak mengambil tindakan," jelas Sri Mulyani dalam sambutannya saat peluncuran Indonesia ETM Country Platform di Bali, Senin (14/11/2022).

Percepatan transisi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, menurutnya merupakan upaya bersama dalam melindungi iklim secara global, terutama bagi masyarakat Indonesia dari dampak bencana perubahan iklim.

Sri Mulyani bilang, pandemi telah memberikan pelajaran, bahwa kita juga harus serius agenda perubahan iklim saat ini.

"Tekanan ekonomi akibat bencana alam yang didorong oleh perubahan iklim, semakin sering terjadi, dan tidak dapat diprediksi. Dan itu pasti menyebabkan hilangnya mata pencaharian dan menurunnya nilai ekonomi," jelas Sri Mulyani.

Adapun, dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) atau Paris Agreement, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 32% dengan usaha sendiri dan 43% dengan dukungan internasional pada 2030.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Butuh Rp3.400 T untuk Tangkal Bencana Dahsyat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular