Internasional

Waduh, IMF Bawa Kabar Buruk Jelang Puncak KTT G20 Bali

luc, CNBC Indonesia
14 November 2022 11:50
Logo IMF
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang puncak KTT G20 di Bali, ramalan kurang sedap kembali dilontarkan Dana Moneter Internasional (IMF). Prospek suram ekonomi global kian memburuk.

Hal itu diungkapkan badan tersebut yang berkaca pada memburuknya survei manajer pembelian dalam beberapa bulan terakhir yang jauh dari harapan.

Kondisi tersebut kian membebani pertumbuhan ekonomi yang lunglai akibat pengetatan kebijakan moneter yang dipicu oleh inflasi tinggi, momentum pertumbuhan yang lemah di China, gangguan pasokan yang berkelanjutan, serta kerawanan pangan yang disebabkan oleh serangan Rusia ke Ukraina.

Pemberi pinjaman global itu pada bulan lalu telah memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk 2023 menjadi 2,7% dari sebelumnya sebesar 2,9%.

Dalam sebuah blog yang disiapkan untuk KTT G20 di Bali, IMF mengatakan indikator frekuensi tinggi baru-baru ini "mengonfirmasi bahwa prospek lebih suram," khususnya di Eropa.

Dikatakan indeks manajer pembelian baru-baru ini yang mengukur aktivitas manufaktur dan jasa mengisyaratkan pelemahan di sebagian besar ekonomi utama G20, dengan aktivitas ekonomi akan berkontraksi, sementara inflasi tetap tinggi.

"Bacaan untuk bagian yang tumbuh dari negara-negara G20 telah jatuh dari zona ekspansi pada awal tahun ini ke tingkat yang menandakan kontraksi," kata IMF, dikutip dari Reuters, Senin (14/11/2022).

IMF menambahkan bahwa fragmentasi global yang terjadi saat ini menambah risiko yang sudah ada.

"Tantangan yang dihadapi ekonomi global sangat besar dan indikator ekonomi yang melemah menunjukkan tantangan lebih lanjut ke depan," kata IMF, yang menambahkan bahwa lingkungan kebijakan saat ini sangat tidak pasti.

Seperti diketahui, krisis energi yang memburuk di Eropa akan sangat merugikan pertumbuhan dan meningkatkan inflasi, sementara inflasi tinggi yang berkepanjangan dapat mendorong kenaikan suku bunga kebijakan yang lebih besar dari yang diantisipasi dan pengetatan kondisi keuangan global lebih lanjut.

Hal itu menimbulkan peningkatan risiko krisis utang bagi negara dengan kondisi ekonomi yang rentan.

IMF menambahkan kondisi cuaca yang makin parah juga akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbaru! IMF Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2024 & 5,1% di 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular