'Kiamat' PLTU Batu Bara RI Nyata, AS-Jepang Siap Mendanai..

pgr, CNBC Indonesia
Senin, 14/11/2022 10:31 WIB
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Talk show B20 Summit di BNDCC Nusa Dua Bali, Minggu (13/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia sudah bertekad untuk menekan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara melalui pemensiunan dini setrum fosil tersebut. Saat ini, pemerintah sedang menyelesaikan negosiasi dengan International Partners Group yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang untuk program Just Energy Transition Partnership (JETP) sebagai pendanaan transisi energi di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya di Acara O20 dan Climate Actions, Bali, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah mengidentifikasi transisi energi yang adil dan terjangkau dari PLTU batu baru ke energi bersih yang di dorong oleh mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan.

Diantaranya, kata Luhut, Indonesia sudah menetapkan Peraturan Presiden tentang Pengembangan Energi Terbarukan untuk Pasokan Tenaga Listrik, menciptakan kerangka kerja yang luas untuk transisi energi bersih dan menyerukan penyusunan peta jalan yang terperinci dan pedoman pelaksanaan untuk mempercepat peralihan dari PLTU batubara ke energi bersih.


"Peta jalan tersebut menyerukan percepatan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara dan mempertimbangkan rencana pasca-pensiun untuk dekomisioning atau penggunaan kembali dengan teknologi emisi rendah karbon untuk memastikan keamanan energi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Luhut, Senin (14/11/2022).

Indonesia saat ini, tambah Luhut, sedang menyelesaikan negosiasi kerjasama dengan International Partners Group yang dipimpin oleh AS-Jepang untuk program Just Energy Transition Partnership (JETP).

"Indonesia siap untuk mengimplementasikan program JETP menuju penurunan bertahap termasuk pensiun dini PLTU batu bara dengan pengurangan gas rumah kaca yang signifikan untuk target NDC kami yang lebih ambisius," tandas Luhut.

Luhut menyatakan,akan segera mengumumkan Pernyataan Bersama tentang JETP dalam Presidensi G20 dengan Negara-negara IPG di Bali. Sebelumnya tercatat, International Partners Group yang dipimpin oleh AS-Jepang untuk program JETP itu senilai US$ 15 miliar - US$ 20 miliar.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi Pengusaha Tambang Hadapi Volatilitas Harga-Geopolitik