Hadir atau Tidaknya Putin di KTT G20, Apa Untungnya Bagi RI?

Maesaroh, CNBC Indonesia
10 November 2022 08:30
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri konferensi pers di Kremlin di Moskow pada 30 Juni 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri konferensi pers di Kremlin di Moskow pada 30 Juni 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)

Namun, radityo mengatakan ketidakhadiran Putin di Bali bisa memperburuk citra Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, sebagai tuan rumah KTT G-20 tahun ini.

"Problemnya adalah image Indonesia bahwa Indonesia tidak bisa menghadirkan seluruh pemimpin negara. Tapi menurut saya akan lebih kondusif jika tidak hadir. Saya yakin Pak Jokowi juga sadar bahwa dua-duanya (AS dan Rusia) mungkin tidak bisa hadir  bersama," ujarnya.

Seperti diketahui, acara puncak KTT G-20 akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022. Sejumlah kepala delegasi diharapkan sudah mulai tiba di Bali pada 13 November 2022.

Berbeda pandangan, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan kehadiran Putin akan semakin meningkatkan citra keberhasilan Presidensi Indonesia.

"Minimal Indonesia diakui bahwa saat memegang Presidensi dan walaupun ada kondisi perang tetapi Indonesia mampu menghadirkan lengkap semua kepala negara," ujar Hendri kepada CNBC Indonesia.


Sebagai catatan, saat menjadi tuan rumah KTT APEC 2013, Presiden Rusia hadir secara langsung. Namun, Presiden AS pada saat itu Barack Obama tidak bisa hadir dan mendelegasikan Menteri Luar Negeri John Kerry hadir di Bali.

Hendri menambahkan kehadiran langsung Presiden Rusia di Bali akan semakin menguatkan anggapan jika kunjungan Jokowi ke Rusia berhasil.

Dia menambahkan ketidakhadiran Putin di Bali akan memberikan dampak negatif lebih banyak ke Indonesia. Pasalnya, sebagai pemegang Presidensi G-20 tahun ini, Indonesia justru memiliki peluang emas untuk memberikan terobosan dalam perdamaian perang.

"Kalau tidak hadir maka Indonesia dianggap kurang sempurna karena pada saat ada perdamaian dunia. Kalau hadir, Indonesia akan dicatat oleh dunia internasional sebagai negara yang bisa mendudukkan semua negara di G-20 saat negara-negara tersebut berseteru," ujarnya.

Presiden Jokowi pada Selasa (8/11/2022) mengatakan kehadiran Putin akan tetap bergantung pada situasi.

"Saya sudah telepon dengan presiden Putin dan Presiden Zelenskyy. Beliau sampaikan akan hadir kalau kondisi memungkinkan," tegas Jokowi di Taman Hutan Raya, Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali, Selasa (8/11/2022).

Jokowi kembali menegaskan bahwa kehadiran para kepala negara maupun kepala pemerintahan pada KTT G20 di Bali kali ini merupakan suatu kehormatan, mengingat kondisi dunia yang sedang tidak kondusif.

"Saya kira dalam posisi normal itu biasa yang hadir juga 17-18, ini posisi yang tidak normal, dunia sangat sulit, semua negara sangat sulit, kalau kehadirannya sampai sejumlah itu saya kira juga sangat bagus, sangat bagus," katanya.

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular