
Pertamina Ingin Terdepan Hasilkan Listrik dari Panas Bumi

Jakarta CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menegaskan mimpinya untuk dapat menjadi pemain kelas dunia dalam menghasilkan listrik hijau berbasis tenaga panas bumi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Senior Vice President Research Technology and Innovation Pertamina, Oki Muraza dalam diskusi Paviliun Indonesia di COP-27, Sharm el Sheikh, Mesir (8/11).
Menurutnya, Indonesia memiliki peluang karena masih kurang dari 10% panas bumi yang dimanfaatkan dari total potensi yang dimiliki.
"Indonesia mempunyai potensi hampir 24 GW panas bumi, sementara hanya kurang dari 10 persen dari potensi tersebut yang baru dimanfaatkan sehingga masih ada peluang yang besar untuk lebih meningkatkan kapasitas pemanfaatan panas bumi dalam menghasilkan listrik hijau," ujarnya dalam keterangan tertulis," Rabu (9/11/2022).
Pertamina, lanjutnya, juga akan meningkatkan kapasitas panas bumi dari semula 672 MW pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026.
Adapun potensi tersebut dikatakannya dapat dicapai melalui pengembangan inovasi teknologi untuk peningkatan pemanfaatan panas bumi. Kegiatan riset dan pengembangan inovasi teknologi untuk pemanfaatan panas bumi yang dilakukan Pertamina meliputi bidang eksplorasi, pengembangan, operasi-produksi dan digitalisasi.
Saat ini, Pertamina tengah mengembangkan teknologi yang lebih baik di bidang eksplorasi, dapat menyediakan studi komprehensif tentang geosains serta mengembangkan metode baru yang memungkinkan untuk diterapkan di industri panas bumi.
"Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan selama bertahun-tahun sehingga secara teknologi kami menguasainya mulai dari kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, pengeboran, dan sebagainya," jelasnya.
Hal ini harus dilakukan karena Pertamina berupaya memiliki keunggulan operasional terbaik di sektor hulu, integrasi dalam mengembangkan area baru serta memperluas rantai nilai produk dari energi panas bumi seperti produk green energy yang berupa green methanol, green hydrogen, nano-silica, green liquid CO2, carbon credit dan mendukung dalam pengembangan kluster industri hijau di Tanah Air.
"Kami berharap dapat mempercepat dalam pengembangan area baru, dimana saat ini pengembangan area baru dapat digunakan tidak hanya untuk listrik tetapi kami mulai memikirkan lokasi yang memungkinkan dapat dikembangkan untuk green hydrogen," imbuhnya.
Oki pun mengungkapkan Pertamina membuka peluang kerja sama dengan para pemain di bidang panas bumi di Indonesia dan Energy Efficiency untuk mengimplementasikan solusi teknologi yang dikembangkan pihaknya.
"Sehingga dapat mengembangkan lebih banyak pembangkit listrik tenaga panas bumi dan produk lain dari panas bumi serta mengoptimalkan pemanfaatan potensi panas bumi di Tanah Air," pungkas Oki.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vending Machine UMKM Bermunculan di Stasiun KA, Begini Penampakannya