Kurangi Emisi, Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geothermal
Jakarta CNBC Indonesia - PT Pertamina Persero meningkatkan kapasitas energi panas bumi atau geothermal sebagai salah satu faktor penting mencapai target pengurangan emisi karbon dengan terdapat potensi reduksi emisi yang signifikan dari pengembangan kapasitasnya.
CEO Pertamina Geothermal Energy, Ahmad Yuniarto mengatakan bahwa pengembangan tersebut menjadi bentuk Pertamina kepada pemerintah dalam pencapaian net zero emission pada 2060.
Menurutnya, akan terjadi pengurangan signifikan emisi karbon ketika dilakukan eksekusi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional yang terbaru untuk menambah kapasitas terpasang geothermal di Indonesia.
"Kita memiliki kesempatan untuk melakukan pengurangan secara kumulatif hingga 1.200 juta ton emisi karbon ekuivalen. Besaran tersebut merupakan potensi kontribusi yang besar dari sektor geothermal di Indonesia untuk pencapaian NZE," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Ahmad mengungkapkan, saat ini Pertamina Geothermal Energy mengelola 13 wilayah kerja geothermal di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Jumlah tersebut mewakili 82% dari total kapasitas terpasang geothermal di Tanah Air.
Adapun Pertamina Geothermal Energy berkomitmen dalam lima tahun ke depan untuk menambah kapasitas terpasang 600 MW. Dengan adanya komitmen tersebut, terdapat potensi untuk menghindari dihasilkannya 15,7 juta ton CO2 ekuivalen per tahun.
"Itu kontribusi yang besar dan nyata sambil menguatkan base load energi terbarukan di Indonesia," tambahnya.
Dia menyoroti, peran penting geothermal untuk transisi energi dan mencapai kondisi nol karbon dengan sektor energi memiliki kondisi sepuluh kali lipat jejak emisi yang lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil.
Tidak hanya mendorong pengurangan emisi melalui penambahan kapasitas terpasang geothermal, Pertamina Geothermal Energy juga mendukung upaya rehabilitasi 588 hektare area hutan.
"Ini fakta yang banyak orang tidak sadari bahwa pengembang geothermal juga bekerja (merehabilitasi) di hampir 600 hektare," pungkasnya.
(dpu/dpu)