Penjualan Sepeda Terjun Bebas, Ini Biang Keroknya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 07/11/2022 17:15 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan sepeda kian ambrol dalam beberapa waktu terakhir. Pengusaha mengungkapkan, penurunannya bahkan sangat terasa dibandingkan awal pandemi Covid-19 di mana kala itu ramai tren bersepeda.

"Sepeda, penurunan parah sampai 80% di semua jenis. Dibandingkan momen April yang hype, kalau dibandingkan normal turun hampir 60%. Ini drop sekali marketnya, berat sekali," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan Indonesia (APSMI) Eko Wibowo kepada CNBC Indonesia, Senin (7/11/22).

Penurunan permintaan dari pasar bukan hanya karena merosotnya tren, tapi juga penetrasi pasar yang cukup optimal usai mencapai puncak beberapa waktu lalu. Akibatnya, belum terjadi pembelian baru untuk konsumen baru.


"Sebelumnya udah ada gitu, pasti turun karena udah tinggi (puncak). Karena nggak mungkin tiap tahun beli untuk sepeda. Perlu ada siklus 2-3 tahun . Jadi tinggal maintain market yang kecil ini. Kecil tapi direbuti banyak, tinggal kreativitas pemain bisnis," ujar Eko.

Sementara, kegiatan yang melibatkan aktivitas bersepeda diakui tak banyak membantu pasar saat ini. 

"Market paling besar sepeda lipat, tapi penurunan di semua. Walau event sepeda rame, itu yang masih gerakan tapi pasar nyusut juga, itu yang rebutan," sebut Eko.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Program LPEI Hadapi Risiko Tarif Trump-Perluas Pasar Ekspor RI