Harga Beras Dunia Naik 4 Bulan Beruntun, Bagaimana dengan RI?

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
07 November 2022 16:00
Stok beras di pasar induk Cipinang, Jakarta (Senin, 3/10/2022).
Foto: Ferry Sandi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga pangan dunia relatif bergerak stagnan pada Oktober tahun ini. Kendati demikian, harga biji-bijian termasuk beras terus merangkak naik.

Indeks harga pangan dunia yang terekam dalam Food and Agriculture Organization (FAO) Index menunjukkan indeks menyentuh 135,9 pada Oktober. Indeks nyaris tidak bergerak dari September yang tercatat 136.

Dengan melandainya indeks FAO pada Oktober, maka indeks sudah mengalami penurunan selama tujuh bulan berturut-turut. Indeks harga pada sebagian besar kategori pangan seperti minyak nabati, dairy products, daging dan gula tercatat turun.

Namun, pergeseran indeks ini tidak terjadi pada semua kategori pangan. Harga kelompok biji-bijian dunia seperti beras tercatat mengalami kenaikan.

Indeks Harga BerasFoto: FAO
Indeks Harga Beras

Di tengah merosotnya indeks harga sebagian besar pangan di dunia, harga beras internasional justru terus merangkak naik sejak Juli atau empat bulan terakhir. Kenaikan harga bahkan terjadi saat permintaan beras masih rendah.

"Harga beras naik karena musim panen belum akan tiba. Rendahnya permintaan mampu membatasi lonjakan harga beras," tulis FAO.

Rata-rata indeks harga pangan FAO untuk semua jenis beras pada bulan Oktober 2022 berada di level 112,0, naik 1% dari bulan September dan sebesar 12,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Berbeda dengan harga beras secara global, harga beras di Indonesia mengalami penurunan. Melandainya harga beras di pasar domestik menjadi angin segar mengingat pada bulan-bulan sebelumnya harganya melonjak tajam.

Dilansir dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga beras hari ini, Senin (7/11/2022) dibanderol Rp 11.800/kg. Harganya turun dibandingkan Rp 12.200/kg pada pekan lalu serta Rp 12.150/kg pada bulan sebelumnya.

Untuk harga beras kualitas medium I dibanderol Rp 11,750/kg pada hari ini, turun sebesar Rp 450 dari minggu lalu dan Rp 400 dari bulan lalu.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata harga beras tercatat Rp 11.850 per kg. Harganya naik drastis dibandingkan September ( Rp 11.720), Agustus (Rp 11.555 per kg), dan Juli (Rp 11.525 per kg).

Secara keseluruhan, indeks harga biji-bijian atau seral naik menjadi 152,3 atau naik drastis dibandingkan pada September yang tercatat 147,9.

Harga sereal global naik karena adanya persoalan kesepakatan pengiriman gandum dari Ukraina dalam Grain Initiative bersama Rusia. Rusia sempat menarik diri dari kesepakatan tersebut sehingga arus gandum dan biji-bijian lainnya dari Ukraina terblokir di Laut Hitam.

Namun, Kesepakatan tersebut juga melibatkan Turki dan PBB dipastikan kembali berjalan setidaknya pada bulan ini.

Sementara itu, indeks produk dairy melandai ke 140,1 pada Oktober dari 142,6 pada September. Indeks minyak nabati anjlok menjadi 150,1 pada Oktober, dari 152,6 pada September.

Indeks harga gula turun tipis menjadi 109 pada Oktober dari 109,7 pada September. Sementara itu, indeks harga daging juga melorot dari 120,1 pada September menjadi 118,4 pada Oktober.


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB: Harga Beras Dunia Naik, di Indonesia Bagaimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular