PDB Kuartal III-2022
Nasib Ekonomi RI Diumumkan Hari Ini, Resesi atau Tidak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi perekonomian Indonesia kuartal III - 2022 akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin (7/11/2022). Hasilnya akan menunjukkan Indonesia jatuh ke lubang resesi atau tidak.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, pengumuman akan berlangsung mulai pukul 11.00 WIB. Masyarakat umum bisa menyaksikan secara langsung melalui akun Youtube BPS.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Juli - September 2022 diperkirakan menembus 5,60% (year on year/yoy dan 1,66% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,44% (yoy) dan 3,72% (qtq) pada kuartal II-2022. Pada kuartal I-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% (yoy) tetapi terkontraksi 0,95% (qtq).
Hasil polling sejalan dengan proyeksi dari Bank Indonesia (BI) dan pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, akhir pekan lalu, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 akan menembus 5,7% sementara BI memproyeksikan pertumbuhan di atas 5,5%.
Beberapa indikator yang bisa menjadi acuan adalah indeks penjualan riil (IPR), indeks keyakinan konsumen (IKK), pertumbuhan kredit dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi.
Merujuk data Bank Indonesia, indeks penjualan riil tumbuh (yoy) sebesar 6,2% pada Juli, 4,9% pada Agustus, dan 5,5% pada September. Sebaliknya, pada periode Juli-September 2021 tercatat negatif.
Indeks Kepercayaan Konsumen berada di level atas 117 selama Juli-September 2022. Sebaliknya, indeks berada di bawah 100 (pesimis) pada Juli-September 2021.
Untuk investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan realisasi investasi mencapai 42,1 persen (yoy) menjadi Rp 307,8 triliun pada kuartal III.
Adapun, Survei Perbankan Bank Indonesia memperkirakan penyaluran kredit baru pada kuartal III-2022 tumbuh positif. Hal ini sejalan dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 88,1 persen.
[Gambas:Video CNBC]
Kata 5 Ahli Soal Ekonomi RI Meroket: Bagus atau Biasa Saja?
(mij/mij)