Penyebab Ekonomi RI Melesat di 2022: Orang RI Banyak Jajan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 tumbuh 5,01%, melambat apabila dibandingkan dengan tiga kuartal sebelumnya. Dilihat lebih rinci, seluruh komponen alami pertumbuhan kecuali belanja pemerintah.
"Seluruh komponen pengeluaran tumbuh, kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023)
Belanja pemerintah alami kontraksi sebesar 4,77% dibandingkan kuartal IV tahun lalu, namun masih memberikan distribusi sebesar 9,91%.
Sementara pertumbuhan tertinggi adalah ekspor sebesar 14,93% dengan distribusi 24,72%. Selanjutnya LNPRT sebesar 5,79% dengan distribusi 1,16%.
Konsumsi Rumah Tangga mampu tumbuh 4,48% dan memberikan distribusi 51,65% atau komponen terbesar dalam perekonomian. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 3,33% dan memberikan distribusi 29,63%.
"Penyumbang utama menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 4,48%, PMTB juga tumbuh 3,33% selanjutnya ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi," pungkasnya.
Sementara itu dilihat secara keseluruhan tahun 2022, ekonomi tumbuh 5,31%. Konsumsi pemerintah juga satu-satunya yang alami kontraksi dengan 4,51%. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93%, PMTB 3,87%, ekspor 16,28%.
[Gambas:Video CNBC]
Begini Cara Indonesia Hadapi Ancaman Resesi, Simak!
(mij/mij)