Newsdata

Mantap! IMF Proyeksi Kekuatan Ekonomi RI Pimpin Asia Tenggara

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
06 February 2023 11:20
Para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN berfoto bersama sebelum memulai pertemuan 32nd ASEAN Coordinating Council (ACC) Meeting di Nusantara Hall, Sekretariat ASEAN, pada Jumat (3/2/2023). (Dok. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI)
Foto: Para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN berfoto bersama sebelum memulai pertemuan 32nd ASEAN Coordinating Council (ACC) Meeting di Nusantara Hall, Sekretariat ASEAN, pada Jumat (3/2/2023). (Dok. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diperkirakan bakal menempatkan kesenjangan yang lebih luas sebagai salah satu kekuatan ekonomi di Asia dan memimpin Asia Tenggara sebagai satu-satunya ekonomi 1 triliun US$ di kawasan.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia, tidak mengherankan jika Indonesia memimpin kawasan ini karena pertumbuhannya sangat didukung oleh kebutuhan domestik dan kebijakan negara.

Sementara, Thailand masih tetap sebagai ekonomi terbesar kedua di ASEAN, tetapi yang menarik, jaraknya sekarang semakin dekat dengan empat macan ASEAN lainnya seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Perekonomian Vietnam berkembang pesat di kawasan ini karena kebijakan ekonomi baru yang menciptakan daya tarik bagi investor asing, ditambah juga populasi terbesar ketiga di ASEAN tenaga kerja yang lebih murah.

Meski ini hanya perkiraan, diharapkan kawasan ASEAN akan tumbuh lebih kuat secara ekonomi dan saling mendukung satu sama lain. Dengan Malaysia bergabung dengan Negara Berpendapatan Tinggi di kawasan (PDB per kapita) bersama dengan Singapura dan Brunei, Thailand akan bergabung dengan tim tersebut dalam beberapa tahun mendatang.

Secara umum, IMF hanya menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun ini berisiko terhambat karena pengaruh Tiongkok, yang dikhawatirkan belum mampu memulihkan diri dari pandemi.

IMF menilai pertumbuhan ekonomi global pada 2023 berisiko terhambat akibat eskalasi perang Rusia-Ukraina, utang di banyak negara, laju inflasi, serta perluasan fragmentasi geopolitik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation