Terkena Malapetaka, Ratusan Hewan di Negara Ini Mati

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan hewan, termasuk gajah dan zebra grevy yang terancam punah, telah ditemukan mati kelaparan dan haus di cagar alam Kenya, Afrika Timur akibat kekeringan dalam beberapa dasawarsa. Disebutkan, sebagian besar wilayah Afrika Timur dilanda kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir.

"Kekeringan telah menyebabkan kematian satwa liar karena menipisnya sumber makanan serta kekurangan air," jelas Menteri Pariwisata, Satwa Liar, dan Peninggalan Sejarah Kenya, Peninah Malonza, melalui pada konferensi pers, dikutip dari France 24, Minggu (6/11/2022).

Dinas Margasatwa Kenya dan badan-badan lainnya telah mencatat, ada 14 spesies yang terdampak kekeringan. Sebanyak 205 gajah, 512 rusa kutub, 381 zebra biasa, 51 kerbau, 49 zebra Grevy, dan 12 jerapah dilaporkan tewas dalam sembilan bulan terakhir.

Baca: Heboh! Harta Karun Berserakan di RI, Ditemukan Tak Sengaja

Selain itu, terdapat pula 49 kematian zebra Grevy yang langka dan terancam punah. Pada September lalu, kelompok konservasi Grevy's Zebra Trust mengatakan 40 ekor Grevy mati hanya dalam periode tiga bulan karena kekeringan, mewakili hampir 2 persen dari populasi spesies.

Beberapa bagian Kenya telah mengalami empat musim berturut-turut dengan curah hujan yang tidak memadai dalam dua tahun terakhir. Kondisi tersebut memberikan dampak yang mengerikan bagi manusia dan hewan, termasuk ternak.

Ekosistem yang terkena dampak terburuk adalah rumah bagi beberapa taman nasional, cagar alam, dan konservasi yang paling banyak dikunjungi di Kenya, termasuk daerah Amboseli, Tsavo, dan Laikipia-Samburu.

Baca: Berserakan di Jawa, Deretan Harta Karun Ditemukan Tak Sengaja

Mereka menyerukan sensus udara darurat satwa liar di Amboseli untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang dampak kekeringan pada hewan liar di sana.

Pakar lain telah merekomendasikan penyediaan air dan garam segera di daerah yang terkena dampak. "Gajah, misalnya, minum 240 liter atau sekitar 63,40 galon air per hari," sebut Direktur Eksekutif Elephant Neighbors Center, Jim Justus Nyamu.

Sementara itu untuk zebra Grevy, para ahli mendesak untuk meningkatkan penyediaan jerami.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Malapetaka Terjang Tetangga RI, Warga Terkubur Hidup-Hidup