
Bukan Resesi, Ternyata Ini 3 Masalah RI Tahun Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkanĀ ada 3 tantangan yang bakal menjegal Indonesia pada 2023 mendatang. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang tidak rata, gangguan rantai pasok, dan kenaikan inflasi.
Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kemenko Perekonomian Ichsan Zulkarnaen mengatakan pertumbuhan yang cepat tahun depan paling tidak hanya terjadi di beberapa wilayah saja. Diantaranya Sulawesi, Maluku dan Papua yang pertumbuhan ekonominya berdasarkan pada sumber daya alam.
"Mereka akan memiliki pertumbuhan yang positif dibandingkan wilayah lain," Ujar Ichsan dalam webinar Asian Development Bank (ADB) dikutip Sabtu (5/11/2022).
Hal ini dipicu oleh kenaikan harga komoditas. Mengutip RPJMN 2020-2024, Ichsan mengungkapkan, Sulawesi akan tumbuh mencapai 7,8% tahun depan dan Maluku sebesar 10%. Sementara itu, Papua diproyeksi tumbuh 8,4%.
"Ini bagus untuk jangka panjang, tetapi tidak dalam konteks nasional," tegasnya.
Mengenai gangguan rantai pasok akibat kelangkaan kontainer, Ichsan melihat hal ini bisa terjadi kembali ketika kondisi global semakin sulit.
Pada Desember 2021, saat kasus Covid-19 masih tinggi, keterlambatan pengiriman barang mencapai 1,5 hari atau naik 25%.
Bahkan, arus kontainer di pelabuhan Indonesia turun menjadi 14 juta TEUs pada 2020, dari 14,8 juta TEUs pada 2019.
"Ini bisa berlanjut jika global terganggu," katanya.
Alhasil, rantai pasok bisa kembali terdampak.
Selanjutnya, hal yang akan menghantui Indonesia tahun depan adalah inflasi. Kondisi ini dipicu oleh kenaikan inflasi global dan harga barang di dalam negeri. Meski menurun, laju inflasi pada September 2022 lalu, masih mendekati kisaran 6% atau tepatnya 5,71%.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resesi Mengancam, Ternyata Bisa Lebih Parah Dari Tahun 1998