Gawat! Separuh Kebutuhan Minyak RI Dipasok dari Impor
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan separuh dari kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri dipenuhi melalui impor.
Hal ini dikarenakan produksi minyak dalam negeri saat ini "hanya" sebesar 650 ribu barel per hari (bph). Sementara kebutuhan minyak dalam negeri kini mencapai 1,3 juta bph.
"Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650 ribu barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50%, separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor," ungkapnya saat melakukan kunjungan kerja di Subang, Jawa Barat, dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Rabu (2/11/2022).
"Mata kita sekarang baru terbuka di tengah krisis konflik Rusia sama Ukraina yang menyebabkan kesulitan pasokan energi khususnya migas karena sumber migas yang banyak di Rusia tidak bisa dimanfaatkan, lalu kemudian produsen migas, OPEC+ itu mengurangi produksinya," tuturnya.
Guna mengurangi ketergantungan RI pada impor minyak ini, Arifin mengatakan pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia, salah satunya pemakaian biodiesel yang berbasis minyak sawit.
"Sekarang kita harus berbenah, buru-buru untuk bisa mencoba memanfaatkan sumber-sumber energi yang terbarukan khususnya untuk bisa kita manfaatkan dan ke depannya kita harus bisa mandiri energi, itulah yang namanya ketahanan energi buat Indonesia," tambah Arifin.
Kementerian ESDM pun telah melakukan uji jalan (road test) penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dengan campuran 40% atau disebut B40 pada kendaraan bermesin diesel.
Hasilnya, pemerintah akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis kebijakan agar B40 bisa segera diimplementasikan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, uji jalan B40 ini sudah hampir rampung. Dia menyebutkan, dari target 50.000 kilo meter (km), kini tersisa 6.000 km. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa final hasil tes bisa menjadi rujukan.
"Road test B40 tersisa 6.000 lagi. Jadi hasil final untuk kendaraan yang pertama itu akan bisa kita dapat dalam dua minggu ke depan. Hasil final ya," ucapnya.
Sampai sekarang, hasil dari uji coba B40 menunjukkan bahwa mobil dapat beroperasi dengan normal dan mulus seperti menggunakan bahan bakar Solar biasa. Hal ini terbukti tidak terjadi mobil mogok dan juga tidak terjadi blocking di filter bagian utama hal ini berbeda dengan tes sebelumnya.
"Sebelumnya kita ikuti aturan tiap 10.000 km ganti. Jadi ini kita mau tau sebetulnya dia habisnya kapan. Jadi itu di angka 22.000 km atau 23.000 km gitu. Jadi ini sudah terbukti tidak ada blocking. Kemudian, dari sisi apakah dia tahan dingin, kita udah tes di Dieng. Jalan, satu detik langsung hidup. Jadi yang krisis-krisis dingin, kemudian filter blocking, kemudian beroperasi normal ini sudah terbukti," jelas Dadan.
Perlu diketahui, harga Solar kini semakin mahal, salah satunya karena semakin seretnya pasokan diesel dunia.
Per 1 November 2022, badan usaha penyalur BBM seperti PT Pertamina (Persero) maupun Shell Indonesia menaikkan harga jual Solar non subsidi.
Pertamina misalnya, kini menjual Dexlite dengan Cetane Number (CN) 51 seharga Rp 18.000 per liter, naik dari sebelumnya Rp 17.800 per liter. Sementara Pertamina Dex (CN 53) kini dibanderol Rp 18.550 per liter, naik dari sebelumnya Rp 18.100 per liter.
Begitu juga dengan Shell Indonesia, per 1 November 2022 juga menaikkan harga BBM Shell V-Power Diesel menjadi Rp 18.840 per liter dari sebelumnya Rp 18.450 per liter.
Sementara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP-AKR membanderol BP Diesel sebesar Rp 17.990 per liter.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi perusahaan akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga Solar non subsidi. Salah satunya, lantaran permintaan bahan bakar diesel global yang semakin tinggi.
"Penyesuaian harga Dex Series (Dexlite dan Pertamina Dex) disebabkan oleh tingginya permintaan bahan bakar diesel di dunia sebagai salah satu substitusi bahan bakar gas," ujar Irto kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/11/2022).
Faktor lainnya, lanjutnya, adalah MOPS (Mean of Platts Singapore) Kerosene sebagai acuan harga diesel pada periode 25 September hingga 24 Oktober berada di level yang cukup tinggi. Setidaknya, dalam periode tersebut harganya berada di kisaran US$ 130 per barel.
(wia)