
Alert! RI Batal Kiamat Gandum, Putin-Erdogan Bawa Kabar Baik

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi kelangkaan gandum akibat perang Rusia dan Ukraina sepertinya bisa teratasi. Sebelumnya Rusia memboikot perjanjian gandum Laut Hitam, yang memungkinkan lalu lintas kapal gandum dan biji-bijian Ukraina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan lalu lintas kapal yang membawa produk biji-bijian Ukraina telah dilanjutkan Rabu (2/11/2022) siang waktu setempat. Ini setelah komunikasi via telepon dilakukan antara Menteri Pertahanan Turki dan Rusia.
"Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menelepon Hulusi Akar (Menhan Turki) untuk menginformasikan bahwa pengiriman biji-bijian akan berlanjut mulai pukul 1200 hari ini sesuai rencana," tegas Erdogan di parlemen, dimuat AFP.
Hal sama juga diakui Kremlin. Rusia mengkonfirmasi bahwa mereka akan melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan gandum Ukraina, dengan mengatakan telah menerima "cukup" jaminan dari Kyiv tentang demiliterisasi koridor maritim.
"Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini cukup dan melanjutkan implementasi perjanjian," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dimuat laman yang sama.
Sebelumnya, mengutip Reuters ratusan ribu gandum yang dipesan dari Ukraina disebut terancam karena boikot Rusia. Ini tak hanya ke Afrika dan Timur Tengah tapi juga Asia.
"Ratusan ribu ton gandum yang dipesan untuk pengiriman ke Afrika dan Timur Tengah berisiko menyusul penarikan Rusia, sementara ekspor jagung Ukraina ke Eropa akan melemah," kata dua pedagang yang berbasis di Singapura awal pekan ini.
"Kalau saya harus mengganti kapal yang seharusnya datang dari Ukraina, apa saja pilihannya? Tidak banyak," jelas salah satu pedagang yang memasok gandum ke pembeli di Asia dan Timur Tengah.
"Australia, pemasok gandum utama ke Asia, tidak mungkin dapat mengisi kesenjangan pasokan, dengan slot pengiriman dipesan hingga Februari," ujar pedagang lain.
Salah satu yang diyakini akan terganggu adalah Indonesia. Mengutip laman yang sama RI menjadi salah satu pembeli Asia yang memesan kargo gandum terbesar.
Indonesia memang merupakan importir gandum terbesar kedua di dunia. Dalam kesepakatan baru-baru ini, pabrik penggilingan Indonesia membeli empat kargo atau sekitar 200.000 ton gandum Ukraina.
"Ini untuk pengiriman November dalam kesepakatan yang ditandatangani selama beberapa minggu terakhir," kata pedagang menjelaskan perjanjian RI.
Hal sama juga diyakini akan menganggu Vietnam, yang juga membeli banyak dari Kyiv, meski tak disebutkan angkanya. Itu juga akan memukul Pakistan, yang sudah menandatangani pembelian 385.000 ton gandum.
Akibat langkah Rusia ini, dilaporkan Senin, harga gandum berjangka Chicago melonjak lebih dari 5%, hari ini. Jagung, juga naik lebih dari 2% dari kekhawatiran atas pasokan.
Awal tahun ini harga gandum global melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Jagung juga mencapai level tertinggi 10 tahun.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ancaman "Kiamat" Belum Berakhir RI, Putin Beri Warning Lagi
