CNBC Indonesia Research

Momen Langka, RI Malah Deflasi Usai Harga BBM Naik

Maesaroh, CNBC Indonesia
02 November 2022 15:10
Presiden Joko Widodo mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Kalimantan Timur dengan mengunjungi Pasar Klandasan
Foto: Presiden Joko Widodo mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Kalimantan Timur dengan mengunjungi Pasar Klandasan, Kota Balikpapan, Selasa (25/10/2022) Di sana, Presiden menyapa sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada para pedagang pasar dan pedagang kaki lima (PKL). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Absennya perayaan atau momen besar pada September dan Oktober 2022 menjadi alasan lain mengapa IHK justru mengalami deflasi sebulan setelah harga BBM naik.

Dengan tidak adanya momen khusus yang "memaksa" orang banyak belanja maka harga barang lain di luar BBM tidak ikut melonjak.



Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha sudah berlangsung pada semester I. Begitu juga dengan periode ajaran baru sekolah yang biasanya menaikkan inflasi. Sementara itu, momen Hari Natal dan Tahun Baru masih jauh.



Kondisi ini berbeda dengan kenaikan harga BBM pada tahun-tahun sebelumnya yang berdekatan dengan hari raya keagamaan atau periode inflasi tinggi.

Pada kenaikan harga BBM Oktober 2005, inflasi melonjak pada Oktober dan November karena ada Puasa dan Lebaran pada Oktober-November sehingga lonjakan inflasi tidak bisa dihindari. Kemudian, pada kenaikan harga BBM Mei 2008, dampak kenaikan harga BBM masih sangat terasa pada Juni karena ada momen ajaran baru sekolah.


Pada kenaikan harga BBM Juni 2013, lonjakan inflasi masih terjadi pada Juli salah satunya karena ada momen Puasa pada Juli.  Pada kenaikan harga BBM November 2014, lonjakan inflasi sangat terasa pada Desember 2014 karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru.

Keputusan orang untuk menahan belanja juga menjadi salah satu alasan mengapa terjadi deflasi pada Oktober.

Survei penjualan ritel Bank Indonesia memperkirakan penjualan eceran pada Oktober akan menurun. Indeks ekspektasi penjualan Oktober tercatat 148,7 pada Oktober atau turun dibandingkan pada 149,6 pada September.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular