Produksi Motor Ngebut, Menperin Bocorkan Peluang Gede ke UKM
Jakarta, CNBC Indonesia - Industri otomotif memiliki banyak vendor yang berasal dari Industri Kecil dan Menengah (IKM). Sayang keberadaannya kerap tidak diketahui oleh banyak industri besar. Potensi IKM tersebut harus diketahui oleh banyak industri besar.
Dalam Link and Match yang digelar di Kemenperin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menilai IKM perlu mendapat edukasi, mulai dari perbaikan kualitas dan kuantitas produk, pengelolaan sistem manajemen yang baik, peningkatan kompetensi SDM, serta kemudahan akses pembiayaan.
"Bagi industri besar otomotif, kemitraan dengan IKM mampu mendukung upaya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk yang dihasilkan. Ini akan lebih banyak lagi industri dalam negeri yang dapat berkontribusi sebagai tier APM khususnya IKM," tutur Agus, Selasa (1/11/22).
Namun situasi saat ini memang tidak mudah, ada ancaman resesi yang bisa menerjang banyak industri, terutama IKM yang memiliki kekuatan yang rentan.
"Kebijakan insentif atau stimulus pernah kita lakukan di awal-awal Covid-19 hadir di Indonesia, yang pada dasarnya jauh lebih berat, lebih complicated [rumit] dari yang kita hadapi sekarang," ujar Agus.
Data AISI menyebutkan, sepanjang Januari-September 2022, penjualan kendaraan bermotor roda dua di pasar domestik mencapai 3.612.360 unit. Sedangkan ekspornya menembus angka 568.460 unit.
Sementara itu, pada periode Juli-September 2022, penjualan sepeda motor di pasar domestik mencapai 1.365.733 unit atau naik 4,15% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.311.319 unit.
Angka tersebut menunjukkan potensi pertumbuhan industri otomotif yang terbilang menjanjikan dan menjadi momentum bagi APM untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Dengan demikian, tercipta pula peluang bagi IKM untuk bisa masuk ke dalam rantai pasok industri otomotif nasional. Pelaku IKM (tier 2 dan 3) dapat masuk ke industri tier 1 untuk menyuplai komponen, aksesori, atau suku cadang (OEM) ke para APM. Jangan sampai sebaliknya, pelaku IKM justru tidak mendapatkan apa-apa.
(dem)