Ini Dia 'Andalan' Sri Mulyani: Pengelola Utang RI yang Baru!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi mengganti 'anak buahnya' untuk mengelola utang Indonesia. Tugas itu saat ini diemban oleh Suminto.
Suminto dilantik hari ini, Selasa (1/11/2022) sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menggantikan Luky Alfirman. Sebelumnya Suminto menjabat Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional.
Suminto lahir di Sragen pada 7 Juli 1972, dan mendapatkan gelar Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Airlangga.
Suminto juga meraih gelar M.Sc. in Development Finance dari Hiroshima University, dan Ph.D. in Development Economics dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Suminto memulai karirnya di Kementerian Keuangan pada tahun 1996. Pernah menjabat Direktur Pembiayaan Syariah (2014-2018) dan Plt. Direktur Pinjaman dan Hibah (2017-2018).
Sebelumnya, Suminto juga telah melaksanakan berbagai penugasan di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang/Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
Pada 17 Juli 2018 dipercaya sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara. Kemudian pada 3 Oktober 2019 diangkat menjadi Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional.
Dalam sambutannya di hari pelantikan hari ini, Sri Mulyani mempercayai tugas baru yang diemban Suminto sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
"Untuk Pak Suminto yang akan menjadi Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko bukan merupakan area yang tidak dikenal, karena Pak Suminto pernah bertugas dan cukup memahami," jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani berharap dengan kondisi global yang bergejolak, mampu menjaga risiko keuangan negara.
"Kenaikan cost of fund dari nilai tukar rupiah dan gejolak kemungkinan terjadinya resesi dunia semuanya akan mempengaruhi untuk dapat pembiayaan kompetitif, aman, dan sustainable," kata Sri Mulyani lagi.
(cap/mij)