
Lapor, Pak Jokowi! Harga Beras Masih Ogah Turun, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau naik hari ini, Selasa (1/11/2022). Data BPS menunjukkan, harga beras masih bergerak naik hingga Oktober 2022.
Panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga pukul 12.03 WIB mencatat, harga beras premium naik Rp120 jadi Rp12.760 per kg dan beras medium naik Rp100 jadi Rp11.190 per kg.
Padahal, sebulan lalu, 1 Oktober 2022, harga beras premium masih di Rp12.590 per kg. Lalu merangkak naik ke Rp12.670 per kg di 25 Oktober 2022.
Sementara, beras medium, pada 1 Oktober 2022, masih di level Rp11.020 per kg, lalu beranjak naik jadi Rp11.100 per kg di 25 Oktober 2022.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional.
Khusus wilayah DKI Jakarta, Informasi Pangan Jakarta mencatat, harga beras hari ini juga naik. Kenaikan harga terjadi untuk hampir semua jenis, hanya beras medium (IR.III/ IR 64) yang dilaporkan turun, jadi Rp9.823 per kg.
Sedangkan, harga beras IR.I (IR 64) naik Rp34 jadi Rp11.545 per kg, beras Ramos (IR 64) naik Rp31 jadi Rp10.646 per kg, beras Muncul I naik Rp33 jadi Rp12.433 per kg, beras IR 42/ Pera naik Rp62 jadi Rp12.267 per kg, dan beras Setra I/ Premium naik Rp143 jadi Rp12.325 per kg.
Stabil Naik
Sementara itu, BPS merilis, harga beras sepanjang bulan Oktober 2022 masih melanjutkan tren kenaikan.
Tercatat, harga beras di penggilingan naik 1,86% secara bulanan dan 10,73% secara tahunan.
Di tingkat grosir, harga beras juga naik 1,62% secara bulanan dan 5,59% secara tahunan.
Sementara, harga beras eceran naik 3,52% secara tahunan dan 1,13% secara bulanan.
![]() BPS mencatat harga beras dan gabah masih melanjutkan kenaikan di Oktober 2022. |
Kenaikan harga beras ini sejalan dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani.
Tercatat, harga gabah kering panen (GKP) bulan Oktober 2022 naik 4,13% secara bulanan dan melonjak 16,18% secara tahunan.
Sedangkan, harga gabah kering giling (GKG) naik 1,53% secara bulanan dan melonjak 17,44% secara tahunan.
"Seharusnya, harga beras di bulan Oktober lebih melandai dibandingkan Agustus dan September. Karean produksi bulan ini seharusnya melampaui kebutuhan," kata Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/11/2022).
Namun, dia tak menampik, harga beras memang bisa saja terus naik salah satunya akibat kebijakan pemerintah.
"Seharusnya, pemerintah justru mengeluarkan stok di saat seperti ini. Pemerintah jangan memaksakan diri membeli beras apalagi dengan harga di atas. Kalau ini terjadi pasti harga akan naik," tukas Sutarto.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras Naik, Minyak Goreng Turun Terus ke Bawah Rp30.000