
Ukraina Makin Ngeri! Dihujani 50 Rudal, Listrik-Air "Kiamat"

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina telah menyuarakan kembali ancaman kekurangan energi dan air di negara itu. Pasalnya, Rusia terus menyerang pembangkit listrik serta infrastruktur sipil lainnya yang berada di sekitar kedaulatan Kyiv.
Terbaru, sedikitnya lima puluh ledakan rudal terdengar di Ukraina. Di ibu kota Kyiv, ledakan juga terdengar antara pukul 8:00 pagi dan 8:20 pagi waktu setempat.
Serangan itu mengenai pembangkit listrik. Ini semakin merusak produksi energi dan instalasi air di sekitaran kota itu.
"Dari 07:00 pagi pada tanggal 31 Oktober, penjajah Rusia melakukan beberapa gelombang serangan rudal terhadap infrastruktur penting di Ukraina," kata militer Kyiv dikutip AFP Senin (31/10/2022) seraya menambahkan 44 rudal telah ditembak jatuh.
Dengan adanya insiden ini, Perdana Menteri (PM) Denys Shmyhal mengatakan pemadaman listrik akan dilakukan di ratusan pemukiman perkotaan. Semuanya tersebar di tujuh wilayah Ukraina.
"Teroris Rusia kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap instalasi listrik," kata Wakil Kepala Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko.
Sementara itu, Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan 80% konsumen di wilayahnya terancam tak memiliki pasokan air yang cukup. Ia juga menjelaskan bahwa para pekerja masih berusaha untuk memulihkan sebagian rumah di Kyiv.
"Para insinyur juga bekerja untuk memulihkan listrik ke 350.000 rumah di Kyiv yang dibiarkan tanpa listrik," tambahnya.
Rusia sendiri terus mengintensifkan serangannya ke beberapa wilayah Ukraina di luar zona pertempuran di Timur dan Selatan. Ini terjadi sesaat setelah Jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Krimea dan daratan Rusia diledakkan beberapa pekan lalu.
Krimea merupakan wilayah Ukraina yang dianeksasi Moskow pada 2014 lalu. Wilayah ini digunakan untuk menyokong logistik tentara yang ditugaskan Presiden Vladimir Putin dalam menguasai wilayah Selatan Ukraina.
Putin sebelumnya berjanji akan terus melindungi setiap wilayah yang dicaplok di Ukraina. Ia bahkan sempat mengindikasikan adanya peluncuran kekuatan nuklir di negara itu dengan memberikan pengandaian bahwa Amerika Serikat (AS) telah melakukan hal serupa di Hiroshima dan Nagasaki.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Perang Ukraina: Rusia Tembak Rudal, Ancam Hancurkan AS