Arab Bakal Kasih Diskon Harga Minyak nih, Termasuk ke RI?

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
31 October 2022 20:20
Arab Saudi
Foto: Saudi Aramco/Handout via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengekspor minyak terbesar di dunia yakni Arab Saudi diperkirakan akan memangkas harga jual minyak mentah ke Asia untuk pengiriman Desember 2022.

Hal ini menyusul melemahnya permintaan dari China akibat restriksi mobilitas untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arab Saudi yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi (migas), Saudi Aramco, diperkirakan akan menurunkan harga jual resmi atau the Official Selling Price (OSP) untuk minyak mentah Arab Light sekitar 30-40 sen dolar per barel di Desember 2022, menurut lima sumber Reuters di industri perdagangan minyak, dikutip Senin (31/10/2022).

Pemotongan harga terjadi ketika China, pembeli minyak mentah terbesar di dunia, memperketat mobilitas warganya.

Perubahan di struktur pasar untuk harga patokan minyak Dubai Timur Tengah biasanya memandu bagaimana OSP Arab Light ditetapkan.

"Permintaan China jauh lebih lemah dari yang diharapkan," kata seorang responden, menambahkan bahwa pasar telah memperkirakan bahwa kilang China akan sepenuhnya menggunakan kuota ekspor produk minyak mereka.

China pada akhir September mengeluarkan tambahan 15 juta barel kuota ekspor baru untuk meningkatkan ekonominya yang goyah, tetapi beberapa kilang mengatakan insentif untuk menaikkan tarif operasional rendah karena margin yang buruk.

Margin kilang minyak untuk Asia yang memproses minyak mentah Timur Tengah turun menjadi rata-rata US$ 2,59 per barel sejauh ini pada Oktober dari US$ 3,30 pada September lalu.

Namun para responden mengatakan bahwa pemotongan OSP dapat dilakukan secara moderat mengingat pasokan pasar yang lebih ketat.

Seperti diketahui, negara-negara pengekspor minyak plus Rusia (OPEC+) telah merencanakan untuk memangkas produksi 2 juta barel per hari (bph) mulai November 2022 untuk mendukung harga minyak berjangka yang telah turun menjadi sekitar US$ 90 dari US$ 120 per barel tiga bulan lalu di tengah kekhawatiran resesi ekonomi global, kenaikan suku bunga AS dan dolar yang semakin perkasa.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Harga BBM RI Bisa Makin Turun, Arab Pangkas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular