
Bangun Pembangkit Nuklir Butuh Ratusan Triliun, RI Siap?
Jakarta, CNBC Indonesia- Menilik pembangunan PLTN di Bangladesh 2.400 MW yang membutuhkan biaya USD 12,65 Miliar, Kepala Batan Periode 2012-2018, Djarot Sulistio Wisnubroto menyebutkan pembiayaan yang besar dan waktu pembangunan yang lama menjadi dua tantangan terbesar bagi RI mengembangkan pembangkit nuklir.
Djarot berpandangan untuk mengatasi persoalan pendanaan maka penting bagi pemerintah untuk aktif melakukan pendekatan ke negara lain untuk melakukan kerjasa sama dan pembiayaan lunak.
Seperti apa tantangan pembiayaan pembangunan pembangkit nuklir? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Periode 2012-2018, Djarot Sulistio Wisnubroto dan Anggota Dewan Energi Nasional, Herman Darnel Ibrahim dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 31/10/2022)
-
1.
-
2.
-
3.