
Ramalan Bos SKK Migas Soal Industri Hulu RI, Masih Cerah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memproyeksi industri hulu minyak dan gas (migas) RI masih mempunyai prospek yang cukup cerah.
Terutama di tengah ancaman resesi global yang diprediksi akan berlangsung pada 2023 mendatang.
Menurut Dwi, hal tersebut terjadi lantaran permintaan untuk kebutuhan pasar dalam negeri selalu mengalami peningkatan. Sementara di bagian produksi sendiri, khususnya untuk minyak kondisinya justru berbanding terbalik.
"Jadi berapa pun produksi minyak berapa pun kita bisa mengembangkan untuk produksi minyak pasti akan terserap," kata Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM baru-baru ini.
Kemudian, permintaan di sektor gas bumi juga mengalami peningkatan untuk pasar dalam negeri. Oleh sebab itu, volume di dalam perpanjangan kontrak penjualan gas RI ke Singapura berkurang 30-40% dibandingkan kontrak sebelumnya.
"Ekspor gas masih, bahkan 2023 itu tidak semua permintaan bisa kita penuhi kok. Jadi gas masih cukup bagus lah," katanya.
Dwi menyadari bahwa dunia saat ini sedang berada pada periode pertumbuhan ekonomi yang melambat. Namun demikian, untuk sektor hulu migas RI ia optimistis masih akan memegang peranan yang cukup kuat untuk Indonesia.
"Untuk produksi hulu migas Indonesia masih sangat bagus karena minyak kita akan bisa menyerap semua, sedangkan gas kita malah permintaan-permintaan yang ada sekarang untuk tahun depan itu bisa kita penuhi," kata dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article SKK Migas Dorong Industri Hulu Beri Efek Ganda Ekonomi