Sri Mulyani: Ancaman yang Dihadapi RI Bukan Kaleng-Kaleng

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Jumat, 28/10/2022 18:55 WIB
Foto: Infografis/Apakah Dunia Resesi di 2023? Ini Jawaban Sri Mulyani/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ekonomi Indonesia ke depan akan dihadapkan dengan berbagai tantangan, gejolak ekonomi akan semakin banyak dan dinilai sangat berat alias 'bukan kaleng-kaleng'.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam seminar yang diselenggarakan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (28/10/2022)

"Di dalam APBN 2023 akan menjawab tantangan-tantangan masyarakat ekonomi yang continuously under a lot of shock dan shock-nya bukan kaleng-kaleng istilahnya," ujarnya.



Oleh karena itu, kata Sri Mulyani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus bisa tahan mengabsorb berbagai gejolak ekonomi ke depan.

"Kalau APBN jebol duluan, ekonomi ikutan jebol," ucapnya. Sri Mulyani tak ingin ekonomi Indonesia seperti Sri Lanka dan Inggris telah salah dalam mengelola fiskal, dan menimbulkan krisis politik sampai pergantian pimpinan negara.

APBN, kata Sri Mulyani harus sebagai stabilizer, alokatif, dan distributif. Namun, APBN bukan sebuah instrumen yang akan terus menerus memiliki daya tahan yang maksimal.

"Makanya fungsi APBN harus menjaga rakyat dan ekonomi. Tiga-tiganya sama penting yang harus dilakukan," jelas Sri Mulyani.



(cap/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil