Internasional

Electrolux PHK Ribuan Karyawan, Babak Belur Dihajar Inflasi

luc, CNBC Indonesia
Jumat, 28/10/2022 16:22 WIB
Foto: REUTERS/Ints Kalnins

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menghantui perusahaan global di tengah ketidakpastian ekonomi. Terbaru, hal itu dilakukan oleh Electrolux.

Produsen peralatan rumah tangga terbesar Eropa asal Swedia itu menyatakan akan memangkas hingga 4.000 pekerjaan sebagai bagian dari program restrukturisasi. Alasannya, grup tersebut melaporkan kerugian besar pada kuartal III-2022.

"Sebagian besar penghematan biaya yang ditargetkan akan direalisasikan di area bisnis Amerika Utara, 3.500-4.000 posisi akan terpengaruh oleh program tersebut", kata perusahaan itu, dikutip AFP, Jumat (28/10/2022).


Adapun, pada hari yang sama Electrolux melaporkan kerugian pada triwulan ketiga tahun ini diakibatkan lonjakan biaya, terutama di Amerika Utara. Hal itu diperparah oleh permintaan yang melambat.

Kondisi suram tersebut diperkirakan bakal terus berlanjut seiring dengan tren inflasi dan suku bunga tinggi yang belum mereda.

"Permintaan pasar di Eropa dan Amerika Utara untuk setahun penuh 2023 diperkirakan akan makin memburuk, yaitu negatif dari tahun ke tahun," kata Kepala Eksekutif Jonas Samuelson dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Grup ini mengalami kerugian operasional sebesar 385 juta krona Swedia pada kuartal ketiga atau sekitar US $35,1 juta (Rp 544 miliar) dari laba tahun sebelumnya sebesar 1,64 miliar krona atau Rp 2,3 triliun. Khusus divisi Amerika Utara, kerugian mencapai 1,2 miliar krona atau sekitar Rp 1,7 triliun.

Sebelumnya, pada September, Electrolux telah memperingatkan bahwa laba akan turun karena inflasi yang tinggi dan kepercayaan konsumen yang rendah sehingga menekan permintaan. Investasi besar di Amerika Utara pun belum membuahkan hasil dan diikuti pengumuman rencana untuk memangkas biaya.

Sementara itu, pemotongan biaya seluruh grup dan program perputaran Amerika Utara akan memiliki efek pendapatan positif 4-5 miliar krona pada 2023, dan akan membukukan biaya restrukturisasi 1,2-1,5 miliar krona untuk program tersebut pada kuartal ini.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Juli 0,3% - Trump Umumkan Tarif, Siapa Kena Dampak?