Aneh tapi Nyata, Musim Semi bak Musim Panas di 2 Negara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Muncul kejadian aneh di Prancis dan Spanyol. Kedua negara Eropa ini mengalami suhu yang luar biasa hangat pada Kamis.
Fenomena ini menambah kekhawatiran tentang perubahan pola cuaca di Eropa. Di French Riviera, turis berkumpul dan memadati pantai tersebut sambil berjemur dengan bikini, di mana air lautnya cukup hangat untuk berenang.
"Pada akhir Oktober biasanya dingin dan ... biasanya hujan, tapi tahun ini luar biasa," kata Rose-Marie Martini, berjemur di pantai dengan pakaian renang, mengutip Reuters, Jumat (28/10/2022).
Dia mengatakan bahwa di rumah, pemanasnya masih mati, dan airnya masih cocok untuk berenang pada suhu 20 hingga 21 derajat celcius.
Saat ini, gelombang panas berturut-turut membakar Eropa dan menempatkan fokus baru pada risiko perubahan iklim yang disebabkan manusia terhadap pertanian, industri, dan mata pencaharian.
"2022 sudah menjadi tahun terpanas dalam catatan," kata peramal cuaca Frederic Nathan di Meteo France, menambahkan dalam beberapa tahun terakhir tingkat pemanasan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Setiap tahun sekarang melihat lusinan rekor panas dan hampir tidak ada suhu rendah, sebagai tanda khas perubahan iklim," katanya.
Spanyol pada Kamis mengalami cuaca hangat yang tidak biasa dengan beberapa tempat ditetapkan untuk melampaui tanda 30 celcius. Badan cuaca nasional AEMET memperkirakan bahwa itu bisa menjadi Oktober terpanas sejak pencatatan dimulai.
AEMET mengatakan setiap hari dalam sebulan, kecuali 1 Oktober, lebih hangat dari biasanya pada saat ini sepanjang tahun.
Di Spanyol selatan, Moron de la Frontera melampaui 34,5 celcius dan kota-kota seperti Cordoba dan Sevilla suhunya lebih dari 30 celcius.
Di Negara Bagian Basque, yang secara tradisional lebih dingin dan lebih banyak hujan di utara, suhu juga berkisar sekitar 30 celcius, dan kota pesisir San Sebastian mengalami panas yang lebih pas di musim panas.
Kini resor pantai di seluruh Prancis telah memperpanjang musim mereka karena cuaca yang luar biasa panas membuat turis terus berdatangan.
"Ini adalah musim panas yang belum berakhir," kata Rene Colomban, kepala asosiasi operator pantai Nice.
Dia mengatakan musim mereka dimulai lebih awal dan berakhir lebih lambat daripada beberapa tahun yang lalu. "Kami tetap buka selama cuaca memungkinkan," tambahnya
(sef/luc)