
Wanti-Wanti Sri Mulyani ke PLN: Hati-Hati Berdampak Sistemik!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian ekonomi membuat harga pangan dan energi ikut terkerek. Inflasi yang meningkat pun tak dapat dihindarkan.
PT PLN (Persero) sebagai perusahaan monopoli listrik di dalam negeri diminta untuk berhati-hati. Karena kalau tidak hati-hati, ini bisa berdampak sistemik untuk perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, terkereknya inflasi di beberapa negara tak terkecuali Amerika Serikat (AS), membuat bank sentralnya harus menaikkan suku bunga dan pengetatan likuiditas.
"Menyebabkan penguatan dari dolar luar biasa. Ini menimbulkan dampak yang harus dilihat. PLN juga pasti terkena dampaknya," jelas Sri Mulyani dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh PLN, Rabu (26/10/2022).
Kenaikan suku bunga dan pengetatan dolar, kata Sri Mulyani, menimbulkan tekanan yang besar, banyak negara situasinya sudah rapuh di masa pandemi, kini semakin sulit untuk bangkit, bahkan semakin 'terpuruk'.
Sri Mulyani mencatat, saat ini ada lebih dari 60 negara yang diperkirakan akan jatuh ke krisis utang dalam waktu dekat. Dua negara yang sudah alami krisis lebih dulu adalah Sri Lanka dan Argentina.
"Ekstremnya lihat apa yang terjadi di Sri Lanka, ada kejadian krisis politik, sosial, ekonomi yang kompleks. Situasi ini harus kita kelola," tuturnya.
Tak terkecuali PLN yang juga seringkali menarik utang dalam mata uang dolar. Sri Mulyani meminta agar PLN bisa lebih hati-hati, karena kalau tidak bisa berdampak sistemik untuk ekonomi Indonesia.
"PLN sebagai BUMN yang punya peran sangat besar, dan dampak PLN sistemik ke seluruh negara dan keuangan negara," jelas Sri Mulyani.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam kesempatan yang sama menyebutkan bahwa pihaknya sudah berhasil menurunkan utang sebesar RP 62,5 triliun. Hal ini didorong atas cepatnya pencairan pembayaran kompensasi atas subsidi oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Darmawan menyebutkan, bahwa pembayaran kompensasi dan subsidi kepada PLN oleh Menkeu Sri Mulyani dilakukan dengan cepat. Di mana seperti yang diketahui, nilai kompensasi dan subsidi yang akan dicairkan senilai Rp 31,2 triliun.
Darmawan mengatakan, selama tiga tahun ini, pembayaran kompensasi bukan hanya tepat waktu melainkan juga mencukupi bagi PLN untuk bisa melakukan debt management yang baik.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 11.819 Keluarga Terima Program Sambung Listrik Gratis PLN