
'Bom Kotor' Minggir! Bom Nuklir Ancam Asia, India ke Korut

Jakarta, CNBC Indonesia - Senjata nuklir kini mengancam Asia. Sejumlah negara dilaporkan telah siap dengan senjata mematikan tersebut.
Negara-negara ini pun bukan bereda di Eropa Atau Amerika melainkan terletak di Asia. Siapa saja?
India
India misalnya, melakukan uji coba rudal balistik berkemampuan nuklir terbaru akhir pekan. Pengujian itu dilaporkan berhasil dilakukan dengan akurasi yang tepat.
Para pejabat pertahanan negara itu mengatakan rudal balistik dengan kemampuan nuklir 'Agni Prime' diluncurkan dari lepas pantai Negara Bagian Odisha pada Jumat pukul 09.45 pagi. Ini adalah pengujian ketiga dari rudal itu.
"Selama penerbangan uji coba, rudal menempuh jarak maksimum dan semua tujuan uji berhasil dipenuhi. Dengan uji terbang ketiga berturut-turut yang berhasil dari rudal Agni Prime, akurasi dan keandalan sistem telah ditetapkan," ujar para pejabat India, dikutip Times of India, Rabu (26/10/2022).
Tes pertama dilakukan pada Juni tahun lalu dan yang kedua dilakukan enam bulan kemudian pada Desember. Dalam kedua kesempatan itu, pejabat juga merinci bahwa rudal 'mengikuti lintasan buku teks dan memenuhi semua tujuan misi dengan tingkat akurasi yang tinggi'.
'Agni Prime', atau 'Agni-P', adalah varian canggih generasi baru berkemampuan nuklir dari kelas rudal Agni. Rudal balistik permukaan-ke-permukaan itu memiliki jangkauan 1.000 hingga 2.000 km.
Diukur dari segi geografis, lepas Pantai Odisha berseberangan dengan garis pantai Sumatera, Indonesia. Bila rudal itu diluncurkan dari garis Pantai Odisha dengan arah garis lurus, rudal itu akan mampu mengenai target seperti kota Sabang di Provinsi Aceh.
Sepekan sebelumnya, India juga melaksanakan peluncuran rudal balistik dari kapal selam nuklirnya, INS Arihant. Rudal itu disebutkan mendarat di sebuah sasaran di wilayah Teluk Benggala dengan tingkat akurasi yang baik.
Dalam laporan Russia Today, peluncuran itu dilakukan sebagai perkuatan elemen kunci Negeri Bollywood dari ancaman nuklir. Rencananya, INS Arihant akan dipersenjatai oleh 4 rudal terbaru K-4 dengan jangkauan sekitar 3.500 km.
Korut
Ancaman nuklir lain datang dari Korea Utara (Korut). Hal ini diungkap Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, dalam pernyataan terbaru selama pidato Majelis Nasional, Selasa kemarin.
Dalam pidatonya, Yoon juga mengecam Korut atas serangkaian uji coba rudal belum lama ini. Di mana pemimpin Kim Jong Un menyebutnya sebagai praktik untuk serangan nuklir pre-emptive di Selatan jika terjadi serangan yang akan datang.
"Mereka tidak hanya secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menggunakan senjata nuklir secara pre-emptive, tampaknya mereka telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh," kata Yoon, dikutip Japan Times.
Sebelumnya badan mata-mata Korsel menilai Korut dapat melakukan uji coba nuklir setelah "pelindung utamanya", China, menyelesaikan kongres Partai Komunis dua kali dalam satu dekade dan sebelum pemilihan kongres paruh waktu Amerika Serikat (AS). Diketahui Kongres China berakhir pada Sabtu dan pemilihan AS akan diadakan pada 8 November mendatang.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan Washington khawatir tentang uji coba nuklir dalam beberapa waktu mendatang. Ada situs baru yang disiapkan Korut untuk uji nuklir.
"Kami menilai bahwa DPRK sedang mempersiapkan situs uji Punggye-ri untuk apa yang akan menjadi uji ketujuhnya," kata Price, menggunakan akronim resmi untuk Korut.
"Ini konsisten dengan pernyataan publik DPRK sendiri. Ini adalah sesuatu yang telah kami katakan selama beberapa bulan sekarang. Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan dalam koordinasi yang erat dengan mitra dan sekutu kami di seluruh dunia," tambahnya.
Sejauh ini Korut telah melakukan enam uji coba nuklir yang senjatanya semakin besar. Di mana ledakan terakhirnya diklaim sebagai senjata termonuklir.
Para peneliti mengatakan bahwa tes tersebut adalah ledakan paling kuat hingga saat ini. Beberapa memperkirakan bahwa itu setara dengan sekitar 250 kiloton TNT atau 16 kali ukuran bom yang diledakkan AS di Hiroshima pada Perang Dunia II.
Namun para pengamat mengatakan uji coba berikutnya bisa menjadi upaya untuk menguasai kemampuan membuat bom nuklir yang lebih kecil. Ini dapat digunakan untuk menargetkan pangkalan militer AS di Korsel dan Jepang.
Langkah seperti itu dapat membuat negara itu menguji hulu ledak berdaya rendah yang dikenal sebagai bom nuklir "taktis". Itu dimaksudkan untuk penggunaan di medan perang daripada senjata "strategis" dengan hasil lebih tinggi yang digunakan untuk menargetkan kota-kota di negara yang ditargetkan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Awan Mirip Bom Nuklir di 'Kota Dosa' Amerika, Apa Itu?